Senangnya, di masa pandemi yang cukup menguras atensi ini, mendengarkan lantunan satu komposisi jazz berdurasi hampir 9 menit, sebuah original score berjudul ‘Rollerblading in Harlem’. Lantunan sangat elegan, lembut tapi bersemangat, melibatkan 6 orang musisi muda. Mereka khusyuk memainkan instrument, dalam suasana musim dingin, di Apple Room at Jazz di Lincoln Center New York, berlatar belakang pemandangan Central Park yang sedang syahdu, kemudian di Paul Hall The Juilliard School, Glorya Kaufman Dance Studio, dan Peter Jay Sharp Theater. Penampilan ini sebenarnya bagian dari program amal bakti rumah mode Fendi dari Roma, berupa serial streaming event FENDI Renaissance – Anima Mundi. Persembahan musik klasik masterpiece ini sebelumnya sudah dibesut Fendi dari Roma, Seoul, Shanghai, Tokyo, dan kini Giliran New York. Anima Mundi, bahasa Latin, yang berarti Soul of the World, “ide program Anima Mundi ini lahir dari masa-masa tergelap pandemi di Italia, di masa inilah harus bangkit meraih harapan, awalnya kami bisa mengumpulkan para musisi di kantor pusat kami di Roma, membawakan komposisi ‘Four Seasons’ karya Vivaldi. Dan sekarang, enam bulan kemudian, siswa dari Juilliard bermain bersama di New York, menandai awal tahun baru yang juga membawa harapan bagi komunitas global kami,’ ujar Silvia Venturini Fendi, FENDI Artistic Director.

Pentingnya Mendukung Musisi
Program Anima Mundi di New York ini, Fendi bekerja sama dengan The Juilliard School of Jazz, merangkul 6 mahasiswa musisi jazz berbakat, dan satu composer muda, Aaron Matson. Mereka adalah Colin Waters (saxophonist), Summer Camargo (trumpeter), Taurien Reddick (drummer), Jayla Chee (bassist), Tyler Henderson (pianist), dan Jasim Perales (trombonist). Dalam berperforma di video, penampilan pakaian mereka semua ditangani oleh Fendi. “Di luar rasa kekaguman kami atas dedikasi para mahasiswa yang telah meraih level pencapaian yang tinggi dan membuat Juilliard School diakui dunia, alasan ingin berdonasi ke Juilliard School ini sebenarnya adalah rasa obsesi akan pentingnya peran arts play untuk bisa berbagi dan memiliki kepedulian sosial,” ungkap Serge Brunschwig, CEO dan Chairman FENDI.

Ungkapan Rasa Dari Wynton Marsalis
“Mahasiswa kami di Juilliard sangat antusias untuk dilibatkan di dalam gerakan artistik global ini. Fendi sudah menciptakan episode-episode provokatif yang mempersembahkan great music, meletakkan set performa dengan arsitektur yang ikonik, membalut para musisi dengan pakaian-pakaian dan aksesori Fendi yang elegan. Semuanya pas, Jazz, New York, dan Juilliard. Jazz adalah simbol kebebasan individual, namun tetap berkreatifitas secara kolektif. New York sangat mewakili modern metropolis, kawah bagi tersambungnya ide-ide cutting-edge. Dan, Juillliard pembawa keunggulan jiwa muda, semangat, dan keahlian yang diperlukan untuk tantangan hidup kemanusiaan saat ini. Situasi pandemi ini memberi kita satu tantangan yang tak terduga. Ini ‘perfect for Jazz’! Seni menguasai keadaan dengan insight, keputusan, dan perasaan.” Kata Director of Juilliard Jazz, Wynton Marsalis, seorang trumpeter peraih penghargaan Pulitzer dan Grammy.

Foto: FENDI