Siapa pernah berkunjung ke Center Pompidou, museum dan juga event venue di Paris, maka Anda tahu bentuk dan besar bangunan tersebut. Bangunan itulah yang menjadi latar belakang show Louis Vuitton fall winter 2019 women’s collections tadi malam, 5 Maret, di Paris.
Tapi bangunan tersebut dibuat dalam versi miniatur di halaman tengah museum Louvre. Komplit dengan berbagai warna paralon, lorong eskalator dan rijing besi yang bertebaran. Dari sini pula, Nicolas Ghesquiere mendapatkan inspirasi untuk koleksi ini. Industrial dengan siluet 80-an mix awal 90-an tapi bergaya futuristik. Beginilah Nicolas menggambarkan sosok Parisian saat ini.
Rona 80-an sangat terasa dari pilihan lagu runway dan tata rambut panjang mengembang dan yongen scoop atau pendek menipis. Bisa dalam format bob atau pendek seperti pria. Dipasangkan dengan make-up ala Boy George dengan eye-liner mata kucing dan lipstik merah menyala karya Pat McGrath.
Tata rambut karya Duffy (hair stylist papan atas dunia) tersebut untuk menyesuaikan dengan berbagai jaket dan atasan bersayap kelelawar. Namun sayap-sayap ini tidak hadir selebar jaman dulu, tapi dengan porsi yang disesuaikan sehingga terlihat lebih modern. Dengan adanya detil kerutan, ruffles pada bahu dan dada, bahu berpotongan lebar serta ikat pinggang diluar jaket, membuat siluet 80-an terasa kental. Celana high waisted berpotongan baggy, gaun terusan mini, rok mini ketat dan mengembang menambahkan nuansa tersebut.
Nicolas menyapukan warna vivid yang tajam pada setiap koleksi. Baik pada warna polos dan motif floral mikro bergaya “granny”. Teknik patchwork pada jaket panjang tanpa lengan, ragam jaket dan rok menambah efek vintage 80-an. Potongan tailoring banyak dipakai pada koleksi ini, blazer berkancing double, jaket motor, bahkan pada jumpsuit juga terlihat teknik tailoring pada bagian kerah dan struktur pinggang yang lurus tanpa kurva.
Berbagai campuran teksture seperti tweed, wool, kulit, viscose, mohair, sequin hingga velvet membuat koleksi ini semakin kaya dan variatif untuk berbagai karkater. Untuk aksesoris, topi hadir seperti bentuk topi pastur yang bulat namun lebih besar dan dalam hingga menutup kening. Disini pula lahir satu jenis tas baru, LV Arch. Tas berbentuk segi berdimensi segitiga dari sisi samping, dengan satu top handle yang ujungnya berakhir di depan dan di belakang. Serta mini luggage BB Damier Colors dengan kombinasi warna yang menarik diatas motif damier hitam yang biasa dibuat pada koleksi pria.
Aksesoris lain seperti sepatu tentu saja merupakan elemen yang sangat penting. Boots dengan tumit minim berunjung runcing dan boots chungky klasik hitam, putih dan hijau bergaya mood, merupakan andalan pada koleksi ini. No more sneakers!
Foto: Louis Vuiton.