Judul dari press release yang diberikan pada media untuk koleksi ini adalah : Cyborg. Yang mana pemahaman dari cyborg adalah mahluk yang memiliki elemen artifisial pada organ tubuh, baik manusia ataupun hewan. Tetapi bisa juga diartikan sebagai mahluk yang memiliki kemampuan diluar akal sehat. Dan bisa juga digambarkan sebagai manusia yang memiliki kemampuan luar biasa seperti mutan dan menggunakannya sebagai senjata atau melindungi diri. Dan inspirasi ini diambil Michele setelah ia selesai membaca buku karangan Donna Haraway, seorang filsafat feminis pada tahun 1984 yang berjudul “A Cyborg Manifesto: Science, Technology, and Socialist-Feminist in The Late Twentieth Century”
Presentasi Alessandro Michele untuk Gucci musim gugur/ dingin 2018 di pekan mode Milan pada 21 Februari ini, terlihat sangat berbeda. Terutama dekorasi interior. Yang biasanya interior berhiaskan patung-patung rennaisance dan lukisan maestro dan kaya akan elemen abad pertengahan, kali ini berubah menjadi sebuah ruang oprasi rumah sakit. Minimalis dengan dinding berwarna hijau mint, tempat tidur pasien yang ditutup dengan kain hijau serta lampu sorot ruang oprasi yang bergelantungan. Penonton-pun dibuat seolah berada di dalam ruang tunggu rumah sakit.
Namun koleksi yang ditampilkan seperti merujuk pada kultur India dan Gypsi. Hadirnya tutup kepala turban, kalung maharaja, hiasan kepala, hingga siluet gaun sari. Sementara scarf penutup kepala yang tampak seperti hijab bisa jadi adalah cara orang Gypsi kuno berpakaian. Berbagai tekstur material bercampur padu secara terencana dengan matang. Elemen volume pada lengan pakaian yang menggunakan bulu sehingga berefek besar dan major sepertinya akan menjadi tren besar tahun depan.
Secara siluet, longgar dan oversize masih mendominasi. Permainan tabrak warna dan motif yang harmonis merupakan kekuatan koleksi ini. Tas tangan, tas ransel dan tas jinjing menggambarkan percampuran masa lalu dan kini, terlihat jelas dari potongan dan material yang digunakan.
Untuk koleksi pakaian pria bahkan lebih unik lagi. Logo perusahaan film Hollywood seperti Paramount hadir di sweater dan tokoh kartun Jepang juga terlihat pada sweater. Logo klub softball NY juga hadir di beberapa koleksi, pada stelan jas, kardigan dan topi. Semua celana terlihat longgar dan besar, begitu pula dengan jaket dan stelan jas.
Namun secara fantasi, Alessandro mewujudkan ini dipakai oleh komunitas cyborg. Manusia bertanduk, wanita bermata tiga hingga tangan yang memiliki mata. Model yang berjalan bahkan di berikan asessoris replika kepala mereka sendiri seolah mereka memiliki dua kepala yang bisa diganti. Bahkan make-up yang dipakai seolah menggambarkan jiwa yang depresi hingga cara jalan model yang kaku.
Disini Alessandro bekerjasama Makinarium, seorang seniman pembuat visual efek yang berbasis di Roma, Italia. Makinarium membuat replika kepala, tanduk pada model, ular merah hitam khas Gucci, mata tambahan pada kening model hingga “dragon puppies” yang dibawa model saat berjalan di runway.
Dan hubungannya dengan rumah sakit? Kelompok cyborg ini tentu saja dikerjakan di rumah sakit. Koleksi ini juga bercerita tentang pakaian rumah sakit, suster dan pasien. Lebih tepatnya adalah manusia saat ini bertransformasi menjadi apa saja dengan instan. Lewat pakaian, sosial media dan internet hingga cross culture sampai perkawinan antar budaya. Dan rumah sakit ini dianggap Alessandro Michele sebagai simbol dari ruang operasi yang merubah manusia secara instan.
Foto dok. Gucci