Nama jalan, Tanah Abang Timur disingkat menjadi “Tanamur” yang juga mengacu pada diskotek pertama dan tertua di Jakarta. Belasan tahun yang lalu memang jalan ini sangat tenar, menjadi tujuan hiburan dan kehidupan malam paling hype di Jakarta. Tanamur adalah pusat hiburan bagi kelas atas dan sosialita Jakarta di masa lalu, yang kini senyap, ditinggalkan. Namun Tanamur belakangan ini terasa kembali bersemangat karena beberapa banagunan dari Tanamur, muncul satu titik ‘lifestyle’ baru, namanya SMRITI Jakarta, sebuah restoran dan tempat hangout Indonesia modern yang menyajikan masakan Indonesia kontemporer, tempat pertemuan kecil, dan lounge. Bangunan SMRITI merupakan cagar budaya, sehingga bagian luar tetap dipertahankan, sementara bagian dalam berdesain eklektik dengan beberapa pengaruh art deco yang elegan. Berhiaskan barang-barang antik yang ditempatkan di beberapa sudut untuk memicu kembali kesan nostalgia. Pengunjung dapat merasakan bahwa ruang didekorasi dengan cermat oleh pemilik rumah, beraura sentimental.
Kemewahan ruang yang tersembunyi di dalam bangunan Cagar Budaya
Memasuki restoran, para tamu akan disambut dengan pintu kayu sederhana, membawa ke area yang dihiasi dengan gudang anggur yang penuh dengan koleksi anggur SMRITI Jakarta, buku-buku tua, dan senjata kuno. Tepat di sisi kanan area foyer terdapat Whiskey Bar dengan tiga meja marmer hijau muda dan sofa kulit yang nyaman, menghadap ke bar yang elegan. Bar ini tampak seperti bar speakeasy yang cocok untuk mereka yang lebih menyukai privasi dan meneguk minuman sebentar. Langkah selanjutnya melalui tirai beludru merah yang sinematik untuk tiba di area kecil seperti cloak room, selanjutnya tiba di area utama dengan deretan tempat duduk berlapis leather yang elegan dan hiasan lampu-lampu dari Jazz Era, pengunjung seperti menemukan pendah kemewahan klasik yang tak terbersitkan sedikit pun jika melihat dari sosok gedung dari depan. Setelah ruang utama, terdapat sebuah ruangan yang dipenuhi dengan beberapa barang antik dan pernak-pernik nostalgia Sunda Kelapa, sebuah pelabuhan tua tempat perdagangan di masa jaya Batavia. Tempat ini terasa seperti berada di era kolonial. Di sekitar ruang makan utama terdapat beberapa ruang makan private bagaikan kabin di kereta tua.
Memang, jalan-jalan ke alam semesta Smriti Jakarta bukanlah hal yang membosankan. Setelah melewati bar utama bergaya Jazz Era yang klasik, para tamu akan dimanjakan oleh dapur terbuka yang modern. Di sebelah dapur terdapat pintu menuju halaman belakang, di sini terdapat sofa-sofa dan tempat duduk modern yang lega bergaya klab-klab tropis. Di area ini juga terdapat dapur modern terbuka di dalam rumah kaca. Untuk sesi grup pribadi dapat diadakan di dua area mezzanine yang memiliki dua kamar pribadi yang luas. Kamar-kamarnya ideal untuk keperluan pertemuan bisnis dan hiburan yang menyenangkan. Mereka dengan mudah muat sekelompok 10-15 orang.
THE TASTE JOURNEY – Volume 01: Sumatera & Jawa
Jika ruang-ruang Smriti membawa ingatan ke nuansa film-film nostalgia, maka hidangan dan minuman yang disajikan akan membawa tetamu ke perjalanan Hindia Timur, dengan berbagai makanan dengan kekayaan rempah-rempah lokal dan eksotisme hidangan yang dibuat sesuai dengan selera Internasional. Rempah-rempah diolah hingga terasa lembut tanpa ‘berteriak’ spicy di dalam mulut. Coba cicipi hidangan kontemporer, seperti Oyster Bakar, Steak Saus Rendang, Bobor Jamur Asap, dan Klepon Cake. Makanan akan ditemani dengan sambal dan kerupuk. Di menu edisi pertama ini, Smriti akan mengangkat hidangan yang berasal dari Sumatera & Jawa khususnya makanan-makanan yang dinikmati bersama saat seremoni adat, ritual, atau pertemuan. Mereka yang lebih menyukai rasa manis yang tajam dapat memilih menu Jawa. Chef Harum Indra, Chef Smriti Jakarta, menciptakan cita rasa yang unik dalam kreasinya. Untuk masakan Sumatera, cobalah Steak Saus Rendang yang dipanggang dengan Josper (bukan direbus), lalu Tuna Asem Udeng, menggunakan perut tuna dan udang windu, terinspirasi dari resep nenek mertua Chef Indra yang berasal dari Aceh. “Saya rasa masakan di Smriti Jakarta kebanyakan beresonansi dengan makanan favorit saya dari Sumatera dan Jawa, makanan yang biasa saya makan setiap hari. Saya membuatnya berbeda dengan beberapa teknik yang saya pelajari dari luar negeri, menggunakan bahan-bahan terbaik yang bisa kami dapatkan. Selain itu, saya sangat bangga karena menu kami hasil kolaboratif, kami mengembangkan hidangan bersama semua tim saya, sehingga setiap makanan memiliki kepribadian yang berbeda, ”tambah Chef Indra.
Minuman yang bercerita sembari beranjangsana
Dari bar, cobalah minuman yang bercerita. Bar pertama berfungsi sebagai Wiski Bar. Beberapa minuman berbasis wiski seperti Old Fashioned, Whiskey Sour, dan disajikan dengan cara yang unik. Di sini semua tamu dapat berbicara dengan manajer untuk preferensi minuman tertentu yang disesuaikan dengan suasana hati. Di sisi lain, The Main Bar menampilkan DNA Smriti Jakarta yang menggabungkan rempah-rempah eksotis dan tropis Indonesia. Beberapa mocktail dan koktail khas yang wajib dicoba seperti Green Detox, Smriti Milk Punch, Batavia, Bon Nuts, C & Doll, Pixel, Kosh Moe, dan Mark & Rita akan membawa tamu ke perjalanan yang menarik di Nusantara. Batavia, misalnya, ada wiski manggis cocktail yang mewakili Indonesia sebagai salah satu produsen buah tropis terbesar di dunia. Selain itu, Mark & Rita adalah sentuhan cerdas pada Margarita klasik. Dari namanya sendiri, Mark mewakili arang “maskulin” dan lolipop garam Himalaya sementara Rita adalah tequila “feminin”.
