Saint Laurent membuka pekan mode pria musim semi/ panas 2019 yang akan mulai minggu depan dengan melakukan presentasi di New York. Langkah ini mungkin dibuat untuk mencuri momen dan sebagai show pertama sebelum pekan mode ini dimulai. Dan untuk koleksi ini, siapa bilang musim semi/ panas harus identik dengan warna-warna cerah dan terang? Hal ini tidak terbukti pada koleksi pria Saint Laurent musim semi/ panas 2019 yang di presentasikan tadi malam di New York (6 Juni 2018). Koleksi yang 95% berwarna hitam ini seakan ingin menyampaikan kebosanan Saint Laurent dengan warna sehingga di dunia ini yang tersisa hanya hitam, hitam dan hitam.
Seperti biasanya juga, walaupun warna hitam mendominasi, terlihat permainan tekstur disetiap tampilan. Tekstur bulu, sequin, kulit dan wool pada stelan skinny suit, jaket dan kemeja tanpa lengan. Tekstur tersebut menghasilkan efek berbeda pada pantulan cahaya sehingga membuat efek yang tidak biasa pula. Seperti pada jaket sequin dengan efek volume, kilauan sequin yang menjuntai dan bergerak saat berjalan membuat orang ingin memiliki jaket tersebut.
Siluet serba ketat, celana dan jaket, jauh dari tren kekinian (street style), sepatu boots ala cowboy Amerika, kemeja ketat, topi bundar gaya mexico, sneakers (terlihat hanya di beberapa look), merupakan ciri khas Anthoni Vaccarello untuk Saint Laurent, diluar koleksi serba hitam ini. Dan ini berperngaruh pada model yang digunakan. Semua model terlihat kurus dengan gaya make-up fashion depression. Dengan finale yang cukup spektakuler, semua model hanya memakai celana berkilap dari bahan PVC dengan bagian tubuh atas di poles glitter perak ditambah dengan kalung-kalung dan scarf pria.
Lokasi yang dipilih adalah pulau dimana patung Liberty bertengger. Dengan latar belakang kota New York dan pencakar langit malam hari yang dihiasi dengan lampu-lampu gedung tersebut. Langkah cerdas dalam membuat stage show layaknya seperti show Saint Laurent di Paris dengan latar belakang menara Eifel.
Foto Indigital.tv dan Saint Laurent