Bagi Gabrielle Chanel, kecantikan dan fashion diciptakan untuk menonjolkan pesona setiap wanita. CHANEL memiliki cara pandang unik terhadap kecantikan yang disebut kecantikan terintegrasi. Pendekatan ini meliputi semua aspek, mulai dari ide awal hingga produk akhir yang Anda gunakan. CHANEL selalu berkomitmen untuk menghadirkan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Komitmen ini tidak pernah berubah, tetapi cara CHANEL mewujudkannya selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Sejak N°5 pada 1921 dan perawatan kecantikan pertama pada 1927, CHANEL selalu berhati-hati dengan kualitas bahan bakunya. CHANEL memiliki jaringan pasokan tanaman yang luar biasa, yang disebut laboratorium langit terbuka di berbagai zona iklim dunia. Di tempat ini, para ahli CHANEL melakukan penelitian, budidaya, dan eksperimen untuk menemukan bahan-bahan alami terbaik untuk membuat produk perawatan kecantikan yang inovatif serta efektif. Di Gaujacq, CHANEL mengundang Anda untuk menemukan laboratorium langit terbuka dan melihat bagaimana bahan-bahan luar biasa ini diubah menjadi kreasi tunggal di tangan para ahli.
Camellia Japonica
Mademoiselle Chanel memiliki bunga favorit, Camellia Japonica. Bunga ini tidak hanya indah, tetapi memiliki banyak manfaat untuk kecantikan. CHANEL menemukan bahwa Camellia Japonica yang tumbuh di Gaujacq, Prancis, memiliki kualitas luar biasa. Di tempat ini, tradisi dan inovasi bertemu untuk menghasilkan bahan-bahan alami terbaik. CHANEL percaya bahwa kecantikan itu dibudidayakan, secara harafiah dan kiasan. Dengan memilih camellia sebagai bahan baku utama, CHANEL menulis sejarahnya yang terbuat dari komitmen dan keyakinan bahwa kecantikan serta keberlanjutan dapat berjalan beriringan.
Kebun konservatori dan keseimbangan musim
Sejak 1998, CHANEL telah memimpin proyek luar biasa di Gaujacq, Prancis, untuk mempelajari bunga Camellia. CHANEL bekerja sama dengan Jean Thoby, seorang ahli Camellia internasional untuk membangun kebun konservatori botani yang unik. Kebun ini menampung 2.000 varietas Camellia dari seluruh dunia, termasuk dua bibit dari tanaman induk yang dipesan oleh Gabrielle Chanel lebih dari seabad yang lalu. Konservatori tanaman ini juga menampung spesies dan varietas hortikultura yang paling langka, dengan lebih dari 3.000 tanaman yang dikumpulkan dari seluruh dunia oleh keluarga Jean Thoby. Bagian Prancis Barat Daya ini ideal untuk membudidayakan Camellia karena suhu musim panas dan musim dingin yang seimbang, mirip dengan negara asal Camellia, yaitu Cina dan Jepang. Pada 2009, mereka berhasil membudidayakan Camellia japonica ‘Alba Plena’ untuk pertama kalinya.
Alih fungsi ke pertanian organik
Bunga ini mekar di musim dingin dan memiliki dedaunan hijau sepanjang tahun. Camellia ini memiliki sifat pelembab yang luar biasa, yang menjadikannya bahan aktif utama dalam rangkaian perawatan kulit HYDRA BEAUTY dari CHANEL. CHANEL memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan. Di Gaujacq, Prancis, CHANEL membangun laboratorium langit terbuka seluas 70 hektar untuk meneliti dan membudidayakan bahan-bahan alami sebagai produk perawatan kulitnya. Pendekatan inovatif ini telah menghasilkan sertifikasi HVE (High Environmental Value) tingkat 3 dan label alih fungsi ke pertanian organik. Hal ini memastikan bahwa praktik pertanian yang digunakan melindungi ekosistem alami dan meminimalkan tekanan terhadap lingkungan. Proyek ini juga telah membawa kembali spesies yang dilindungi, seperti kupu-kupu marsh copper, yang telah menghilang dari daerah tersebut sejak awal 2000-an. CHANEL berkomitmen untuk menciptakan bahan inovatif dan eksklusif, membangun perdagangan yang adil, melestarikan keanekaragaman hayati, serta menghormati pengetahuan ekologis lokal.
Belajar siklus hidup tanaman
CHANEL telah melakukan rehabilitasi Pertanian, tempat camelia mereka ditanam, dengan ketepatan, ketelitian, dan komitmen. Rehabilitasi ini mengutamakan keramahan lingkungan dan mempertahankan kekhasan arsitektur lokal. Bangunan dibuat dari bahan alami (kayu, batu, tanah) dan material lama yang didaur ulang. Cahaya dan udara dioptimalkan untuk efisiensi energi. Air limbah diolah dan digunakan untuk mengairi ladang. Laboratorium Fitofarmakologi Gaujacq, dipimpin oleh Nicola Fuzzati, berfokus pada pengembangan bahan aktif alami eksklusif untuk produk perawatan kulit CHANEL. Laboratorium ini bekerja sama erat dengan laboratorium penelitian di Pantin untuk mempelajari tanaman dan memastikan kualitas dan keterlacakan bahan baku. Lokasi laboratorium di dekat tanaman meminimalkan waktu antara panen dan penelitian, serta mengurangi dampak lingkungan. Laboratorium mempelajari siklus hidup tanaman dan musim panen agar menemukan waktu terbaik untuk mendapatkan konsentrasi molekul yang tinggi.