Sebagai salah satu rumah mode pria terbesar di dunia, Ermenegildo Zegna, tahun ini yang merayakan 110 tahun berdirinya rumah mode ini, mengangkat besarnya kontribusi mereka terhadap lingkungan hidup. Yang mana ini sebenarnya sudah dilakukan sejak rumah mode ini berdiri. Dan karena ini adalah rumah mode pria, selain penampilan, pertanyaan lain yang muncul dari Zegna adalah “What Does it mean to be a man today?”. Pertanyaan ini memandu segala yang dilakukan Ermenegildo Zegna sejak 1910, tahun berdirinya rumah mode pria ini.
“What does it mean to be a man today”, yang menjadi kunci kampanye koleksi fall/ winter 2020 mengangkat secara lebar tentang warisan Ermenegildo Zegna dengan basis lingkungan hidup. Dimana Zegna dengan Oase Zegna-nya sudah mulai menanam sebanyak 500.000 pooh sejak 110 tahun lalu. Dan menjaga warisan ini, termasuk pohon-pohon yang sudah ditanam, merupakan jawaban dari pertanyaan kampanye tersebut. Menjaga dan membuat tempat tinggal kita (bumi) menjadi tempat yang lebih baik di masa depan, inilah jawaban yang juga diberikan oleh Zegna.
Jadi, bila fashion baru berbicara soal soal sustainability saat ini, Zegna sudah melakukannya dari 110 tahun yang lalu. Diperkuat lagi dengan kampanye yang dibuat oleh Alessandro Sartori yaitu #UseTheExisting , dimana Sartori melakukan inovasi fabric daur ulang menjadi sebuah material baru. Dan koleksi baru tersebut dibuat tanpa menyisakan sampah dan limbah. Tidak ada yang terbuang, semua terpakai dan berfungsi.
Koleksi fall/ winter 2020 yang menggunakan material daur ulang ini, tidak ditampillkan secara gamblang pada image kompanya. Diganti dengan foto-foto scenery dan landscape dari Oase Zegna di Trivero, Italy. Foto-foto ini menunjukan keindahan alam mulai dari matahari terbit hingga gelapnya malam di tengah hutan Oase Zegna. Dalam bagian kampanye ini, sebagai tanda janji Zegna untuk berbagi soal kepedulian lingkungan ini, untuk mengajak semua pria dan siapa saja, untuk berpartisipasi menjaga lingkungan, siapapun bisa membeli kayu ukir berbentuk hati. Kayu-kayu jatuh secara alami dari pohonnya atau memang ditebang untuk alasan keamanan, dibuat berbentuk hati sebagai simbol dari warisan Zegna dan cinta terhadap tanah dan isinya.
Foto dok. Ermenegildo Zegna