Duduk di sebuah taman yang dipenuhi ratusan bunga tulip dalam berbagai warna, bisa dibilang merupakan salah satu momen terbaik dalam hidup saya. Beberapa meter dari tempat saya duduk, berdiri sebuah pilar raksasa dari batu granit merah setinggi 30 meter yang dikenal dengan Obelisk of Theodosius, membuatnya menjadi latar belakang yang indah di pagi yang cerah itu. Istanbul di bulan April memang sedang dalam kondisi cuaca yang sempurna. Walau udara musim dingin belum sepenuhnya hilang, namun sinar matahari sudah mulai berani menyambut hangat kota yang indah ini.
Saat itu saya sedang berada di Sultan Ahmet Meydani atau Sultan Ahmet Squre, sebuah alun-alun luas di mana terdapat beberapa bangunan bersejarah peninggalan Konstantinopel. Bagi Anda yang baru pertama kali berkunjung ke Istanbul, ini merupakan tempat yang tepat untuk memulai tur jalan kaki ke berbagai tujuan wisata utama, seperti Sultan Ahmet Camii, masjid megah yang punya enam menara, yang dikenal dengan sebutan Blue Mosque; Hagia Sophia, sebuah basilika yang berubah fungsi menjadi masjid, dan kini sebagai museum; Topkapi Palace, sebuah istana yang merupakan kediaman resmi keluarga Sultan Utsmaniyah selama lebih dari 600 tahun; Grand Bazaar, pusat perbelanjaan terbesar di Istanbul, di mana terdapat 3000 kios dan pedagang; Basilica Cistern, saluran air bawah tanah tempat diletakkannya patung kepala Medusa; yang semuanya bisa Anda tempuh hanya dengan berjalan kaki. Kebanyakan agen perjalanan akan memasukkan tempat-tempat tersebut ke dalam itinerary Anda.
Ini hanya sebagaian kecil dari Istanbul yang bisa Anda nikmati. Masih banyak keajaiban lain yang mampu memberikan kejutan bagi Anda. Perlu semangat seorang traveler sejati untuk menemukan berbagai keindahan dan keunikan tersembunyi tersebut. Apa yang menanti Anda dijamin akan membuat Anda terkesima. Mulai dari gang-gang kecil berusia ratusan tahun dengan kedai-kedai kopi tersembunyi, menyusuri bangunan-bangunan tua dengan arsitektur yang memukau, hingga menikmati keindahan taman bak surgawi di sebuah dataran tinggi Istanbul dengan pemandangan kota yang menakjubkan.
Untuk menemukan ‘surga tersembunyi’ di kota ini, saya harus keluar dari jalur turis dan bertanya dengan beberapa penduduk lokal. Mereka dengan senang hati menunjukkan di mana tempat paling menarik yang wajib dikunjungi di luar tujuan wisata yang Anda kenal selama ini.
Tangga Menuju ‘Surga’
Menemukan restoran dan bar yang unik dan menarik di Istanbul bukan hal yang mudah. Beberapa restoran tersebut kadang berada di tempat tersembunyi di balik blok apartemen atau di sebuah lorong yang sepi. Namun, bila Anda bertanya pada penduduk lokal bagaimana menemukan restoran yang seru di Istanbul, mereka akan menyarankan Anda untuk mendongak ke atas, di mana terdapat teras bar dan restoran yang menarik untuk dikunjungi. Kadang Anda akan menemukan papan nama restoran yang tampak kuno, kadang Anda tidak menemukannya sama sekali. Tapi siapkan nyali Anda untuk menaiki anak tangga curam demi menemukan sebuah ‘surga’ makanan.
Salah satu restoran yang wajib Anda kunjungi adalah Tavanarasi Restaurant yang terletak di jalan Asmalimescit No. 26/11. Restoran yang berada di lantai enam ini memang cukup tinggi untuk ditempuh dengan menaiki tangga. Namun rasa lelah Anda akan terbayar saat Anda tiba di lantai enam. Restoran bergaya loft ini memiliki atmosfer yang menarik, serta menghidangkan berbagai macam menu tradisional khas Turki, dari hidangan laut segar, hingga pilihan menu vegetarian yang lezat. Pesanlah hidangan Güveçte Kaşarlı Mantar Patates, hidangan khas Turki berupa kentang dan daging yang dipanggang di dalam wadah tanah liat, disajikan panas di hadapan Anda. Hidangan ini sangat otentik dan terkesan kontras dengan interior restoran yang vintage dan didominasi dengan kayu.
Keindahan Interior Masjid Ottoman
Di saat Blue Mosque dibanjiri wisatawan, dan Hagia Sophia mengharuskan Anda antri untuk masuk ke dalam, ada tempat terbaik yang bisa Anda kunjungi dan tidak kalah indah dibandingkan kedua bangunan bersejarah tersebut. Rüstem Pasha Mosque menawarkan ruang yang lebih luas untuk bersantai atau beribadah tanpa harus berdesak-desakan dengan turis lainnya. Masjid ini tidak terlalu besar dibandingkan kedua masjid di atas, namun keindahan interiornya yang otentik akan membuat Anda berdecak kagum.
Masjid yang dibangun di atas teras tinggi di atas kompleks pertokoan ini, didesain oleh arsitek kerajaan Ottoman, Mimar Sinan. Terkenal dengan keindahan interiornya yang dipenuhi dengan ubin keramik lznik yang banyak menggunakan motif bunga dan geometrik. Keramik yang didominasi warna biru ini tidak hanya menutupi seluruh bagian facade saja, namun juga pada permukaan mihrab dan mimbar. Sementara untuk menambah kontras warna, masjid ini menggunakan warna merah pada alas karpetnya.
Kemegahan Bawah Tanah
Kawasan Galata mungkin menjadi salah satu tujuan para turis saat ini. Namun ada satu bangunan unik yang tidak menjadi sorotan wisatawan yang kebanyakan mengunjungi Menara Galata saat berkunjung ke daerah ini. Jika Anda berjalan ke arah Selatan, Anda akan menemukan sebuah masjid Yeralti Camii di jalan Karatina. Masjid ini terletak di dalam perut bumi dalam nuansa ruang bawah tanah yang membuat Anda merinding.
Yeralti Camii dulunya merupakan bagian dari istana Galata. Pada 1757, bangunan ini akhirnya diubah menjadi Masjid. Interior kuno dan rangkaian kolom yang menahan langit-langit yang rendah memberikan kemegahan dan keindahan tersendiri. Anda yang ingin beribadah seolah bisa mendapatkan ‘ruang pribadi’ di antara kolom-kolom besar ini.
Lorong-lorong Indah dan Semarak
Bila Anda ingin mencari tempat para penduduk lokal bersosial saat matahari sudah mulai terbenam, distrik Beyoğlu merupakan tempat yang tepat. Dari mulai Taksim Square, hingga sepanjang jalan Istiklal, Anda akan menjumpai ratusan orang memadati jalanan yang dipenuhi dengan toko, restoran, cafe, bar, hingga kios-kios makanan. Berbagai macam restoran yang menyajikan hidangan lokal dan Internasional tersebar hingga ke dalam gang. Bar dan cafe yang menyajikan variasi minuman pun bertebaran, membuat suasana jalan ini makin malam makin semarak.;
Jika Anda sudah puas menelusuri tempat ini, cobalah bertanya pada penduduk setempat arah menuju Hazzopulo Pasaji. Tempat ini menawarkan keindahan yang unik. Sedikit tersembunyi dengan atap tertutup yang disulap menjadi taman minum teh yang indah. Bila Anda ingin mencari barang-barang antik atau suvenir unik, Anda bisa mengunjungi Avrupa Pasaji atau menghabiskan waktu di kedai-kedai minuman bernuansa klasik bersama pasangan Anda di Çiçek Pasaji.
Pemandangan Spektakuler Dari Atas Bukit
Çamlica merupakan dataran tertinggi di Istanbul dan merupakan titik terbaik untuk melihat keindahan kota ini di saat matahari terbenam. Sebenarnya, Çamlica Hills terdiri dari dua dataran tinggi, yaitu Big Çamlica Hill dan Little Çamlica Hill. Yang perlu Anda kunjungi tentunya Big Çamlica Hill yang terletak di distrik Üsküdar dan berada di ketinggian 267 meter di atas permukaan laut.
Dari sini, Anda dapat melihat panorama indah dari selat Bosphorus dan Laut Marmara. Anda juga dapat menemukan banyak restoran serta cafe yang menyediakan hidangan khas Turki. Selain itu, di tempat ini terdapat taman yang luas yang bisa dijadikan sebagai tempat piknik bersama keluarga. Pada bulan April, Anda bisa melihat ratusan bunga Tulip bermekaran di taman Çamlica. Ya, Tulip yang selama ini dikenal orang berasal dari Belanda, sesungguhnya berasal dari Turki. Bunga Tulip ini baru dibawa ke Belanda pada 1550-an oleh kapal-kapal pedagang yang berasal dari Turki.
Makan Malam Ala Istana Ottoman
Turki memang terkenal dengan ragam kuliner yang menggugah selera. Anda akan menjumpai banyak sekali kios-kios makanan di sepanjang jalan. Tidak sulit untuk mencari makanan enak di tiap sudut jalan. Dari mulai Simit, semacam bagel yang ditaburi wijen, Lahmacun, semacam pizza yang mempunyai rasa unik dan khas, hingga tentu saja Kebab. Jajanan jalanan seperti ini sudah menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke Istanbul untuk mencicipi kuliner khas setempat.
Namun, bila Anda ingin merasakan hidangan khas peninggalan jaman Ottoman, ada sebuah restoran yang menyajikan menu-menu masakan yang terinspirasi dari hidangan-hidangan yang pernah disajikan di Istana pada masa Ottoman. Resep peninggalan kekaisaran Ottoman yang berumur 600 tahun ini memiliki citarasa yang khas dan unik. Restoran Asitane terletak di jalan Kariye Camii No. 6 di daerah Edirnekapi, salah satu situs bersejarah di Istanbul. Restoran ini berada di bawah Hotel Kariye, Anda perlu bertanya dengan petugas hotel untuk menemukan pintu masuk restoran.
Uniknya, restoran Asitane secara berkala mengganti menunya sesuai dengan tema-tema unik, seperti The Age of Sultan Mehmetthe Conqueror, Ottoman Aphrodisiacs, dan Fishand Seafood Ottoman Style. Ini merupakan cara mereka dalam memperkenalkan kenikmatan kuliner peninggalan masa lalu. Cobalah hidangan utama Mahmudiyye yang konon diciptakan sejak 1539, yaitu rebusan ayam dengan buah aprikot yang dicampur dengan kismis dan kenari ditambah cinnamon dan cengkeh. Sangat nikmat dan hangat disantap pada musim dingin.
Pesta di Kelab Tersembunyi
Kira-kira setengah jalan melewati jalan Istiklal, saat Anda baru melewati distrik Nevizade, Anda bisa menemukan sebuah kelab malam bernama Araf di jalan Balo No. 32. Kelab malam di Istanbul kebanyakan terletak di tempat yang tersembunyi. Namun lokasinya sudah menyebar dari mulut ke mulut, jadi tidak sulit menemukannya bila mau bertanya pada penduduk lokal.
Araf yang terletak di lantai lima pada sebuah blok apartemen ini merupakan salah satu kelab yang menawarkan kehidupan malam yang meriah di Istanbul. Anda perlu menaiki sebuah lift kecil untuk menuju lantai paling atas tempat kelab ini berada, di mana Anda akan disambut dengan kemeriahan pesta ala Turki dengan latar belakang pemandangan kota yang indah. Tak ada biaya masuk dan harga bir yang murah hanya salah satu alasan kenapa Anda wajib berkunjung ke sini. Live band yang terus hidup hingga larut, mengajak Anda berbaur dengan warga lokal, ikut bernyanyi dan menari penuh ceria, sambil menikmati bir dingin yang segar. Ini merupakan tempat yang sempurna untuk menutup hari dengan rasa gembira, setelah berpetualang sehari penuh mengungkap sisi lain dari Istanbul yang menakjubkan.