Biasanya jenama Max Mara selalu mengetengahkan power dressing, pakaian-pakaian yang well tailored, chic, formal mood, dan tentu saja sedikit maskulin. Tapi ternyata ada perubahan romantis yang dihembuskan Max Mara pada koleksi terbaru pre-fall 2020. Sesuatu yang playful dalam koridor minimalis, dramatic ruffle romantis yang hinggap kontras dalam format mix ‘n match formal khas Max Mara. Pencil skirt yang dekat dengan citra formal wear dan lady like, kini dihinggapi dua barisan ruffle yang diatur diagonal, sangat significant. Pencil skirt ada juga berteknik wraped yang segera pas untuk evening wear karena rok menjadi bagian dari tube dress bersiluet body hugging. Trench coat pun terbawa romantis karena gathered elemen di sisi bawah coat, kimono coat hitam berlengan gelombang sesiku. Kehadiran celana palazzo yang fine tailoring berhasil menjaga karakter powerfull Max Mara tetap bertahan.
Max Mara Romantis Termaksimal
Ian Griffiths, creative director Max Mara, menyerap ide untuk koleksi pre-fall 2020 dari pameran karya Holly Solomon 1968-1081 yang diselenggarakan oleh Malborough London pada bulan Mei dan Juni lalu, dipadukan dengan buku otobiografi penyanyi rocker legendaris Debbie Harry berjudul ‘Face It: A Memoir”, dan muse Bianca Jagger yang ikonik, Debbie dan Bianca representasi dari gaya wanita modern di era 70an dan awal tahun 80an. Bianca yang berpenampilan ultra feminine, diracik Ian dengan leburan penampilan Debbie yang tomboy sesuai dengan citra Max Mara. ]
Foto: Max Mara