Minggu-minggu ini cuaca cukup berubah-ubah, angin bertiup kencang saban sore, meniupkan sejuk dan menyerakkan rambut. Anda tahu kalau keadaan seperti ini tiba, saatnya scarf berbicara, untuk menutup rapat rambut, atau lindungi leher tetap hangat. Bicara tentang scarf, coba lihat scarf-scarf yang sedang dicintai oleh banyak fashion lovers; Dior (terutama yang bermotif monogram Oblique). Terbuat dari bahan silk twill, diselesaikan dengan kinerja tangan (pada bagian fringe dan tekukan tepi), dilukis tangan kemudian diproses print, kemudian signature bertuliskan Christian Dior di satu sisi berupa jacquard strip. Motif yang diketengahkan untuk koleksi fall 2020 ini adalah sketsa Dior Around the World, Dior Zodiac karya Pietro Ruffo, Mizza (motif leopard), dan motif monogram Oblique (didesain oleh Marc Bohan). “Scarf bagi wanita bagai sepenting dasi bagi pria, sehingga cara wanita memakai scarf seperti bagian dari kepribadian yang tak terpisahkan,” tulis Christian Dior di buku The Little Dictionary of Fashion.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.
previous post