Virgil Abloh, creative director baru untuk divisi menswear label Louis Vuitton, hari ini benar-benar viral di alam fashion. Jabatan baru dan background nya yang tidak bersekolah fashion menghiasi pemberitaan yang mengundang decak. Tapi sebaiknya kita fokus pada hasil kerja pertamanya untuk Louis Vuitton menswear spring 2019 ini, apa yang Abloh torehkan, dan apa yang bakal dirindukan dari Kim Jones (creative director sebelumnya).
Persamaan Kim dan Abloh adalah, sama-sama didewakan di industri streetwear, kejelian mereka bermain detail di dalam pagar busana pria yang begitu-begitu saja bisa membuat pakaian pria lepas dari membosankan, kemudian kesenangan mereka bermain kolaborasi dengan label-label lain membuat hybrid yang menyemarakkan pop culture.
Walau begitu, Kim Jones dan Virgil Abloh memiliki perbedaan yang mendasar. Sejauh-jauhnya Kim berlari di jalan streetwear, selalu rancangannya terlihat chic, fine finishing dan berkesan rapi. Ketika Kim membuat Louis Vuitton berkolaborasi dengan Supreme, label skateboard ini tersemat dengan apik ke dalam level luxury. 419.000 orang follower Kim Jones di Instagram asik terbawa ke petualangan desain yang dibuat Kim.
Virgil Abloh datang membawa gaya yang berbeda, gaya kultur musik Amerika, sehingga pakaian yang ia ciptakan berkesan swag. Di koleksi ini celana panjang dibuat ekstra lebar, longgar dengan pleats besar di pinggang, dan panjang celana melewati tumit, persis seperti celana jaman awal karir Snoop Dog, DMX, dan grup Cypress Hill. Kesan berkelas datang dari kemeja-kemeja longgar yang soft tailoring. Bomber jacket dan Hoodie, pastilah ada. Semangat travelling Louis Vuitton diserap dengan cara menciptakan saku-saku 3D berbagai ukuran yang ditempel di dada, depan pinggul, dan lengan baju. Abloh mengangkat fungsi baju menjadi ketas-tasan, di saku bahu bisa taruh iPhone, di saku dada bisa taruh charger, di saku pinggang bisa taruh passport, di saku punggung bisa taruh iPad. Motif dibuat lebih berani dari pada label Off-White, motif super floral dan tie-dye tampil meriah seperti masa kejayaan Fresh Prince of Bell Air. Ikatan aksesori harness saling silang membentuk siluet badan di antara gelembung kemeja yang serba longgar.
Koleksi baru Abloh ini dikemas dalam perencanaan warna yang luar biasa, dimulai dengan 17 desain berwarna putih, lalu dilanjjutkan dengan warna-warna terang yang lain, seperti cahaya putih yang melewati prisma dan menimbulkan 7 warna-warni yang lain. Ada misi diversity yang ingin disampaikan Abloh.
Apakah penggemar aliran chic bawaan Kim Jones akan meninggalkan Louis Vuitton? Yang pasti 2.400.000 orang follower Instagram Virgil Abloh (termasuk Kanye West) akan memberikan unconditional love kepada Abloh. Tahun ini Virgil Abloh termasuk dalam 100 Most Influeantial People 2018 keluaran majalah TIME, di kumpulan orang-orang pilihan tersebut Virgil masuk dalam kategori ICONS yang terdiri dari 16 orang (di antaranya ada Chadwick Boseman, Jennifer Lopez, dan Ibu Sinta Nuriyah Wahid)
Profil Abloh di TIME tersebut, ditulis oleh seniman Jepang, Takashi Murakami, yang juga hadir saat show ini:
A little over 10 years ago, Virgil Abloh, relatively fresh out of graduate school, visited my office in Tokyo while working with Kanye West. I had no way of recognizing the shy youth’s talents that were to blossom in the years to come.
Foto: Louis Vuitton