Seorang anak muda tampak sedang menikmati kesendirian di dalam telaga, ciuman sinar matahari menembus air dan terpantul di punggungnya, ia tidak sedang meregang nyawa karena telapak kakinya santai-santai saja, jempol jemarinya masih berekspresi, jemari dan tapak tangan kanannya juga berposisi mengayuh agar kepala yang tak tampak tetap di permukaan air. Lukisan ini sangat menyejukkan jiwa, air kehijauan yang bening terasa segar, ditambah dengan bahasa tubuh yang nyaman. Anak muda tersebut berada di alam kanvas dimensi 160 x 170 cm, terbentuk dari sapuan kuas bergaya impressionism, yang membuatnya seperti rada samar di alam mimpi. Lukisan berjudul Echos #1 dan Echos #2, karya pelukis Triana Nurmaria.
Habitus Loci di Getback Parlour
Karya Triana Nurmasari dipamerkan dengan 4 seniman lain yaitu; Galih Hendra Swastika, Hanggita Indrasari Dewi, Herman Priyono, dan Yusda Romy Saputra. Mereka bersama berada di pameran berjudul Habitus Loci yang berlangsung di Getback Parlour, di kawasan ITC Fatmawati, Jakarta Selatan. Habitus Loci adalah sebuah konsep yang sering digunakan di bidang arsitektur, desain, dan filsafat ruang untuk menggambarkan semangat tempat atau karakteristik unik dari suatu lokasi. Frasa ini berasal dari bahasa Latin: “Habitus” berarti kebiasaan, pola perilaku, atau cara hidup. Sementara, “Loci” adalah bentuk jamak dari locus, yang berarti tempat atau lokasi. Dalam konteksnya, Habitus Loci merujuk pada hubungan mendalam antara manusia dan lingkungan tempat mereka berada.
Kawan yang tak diam
Tara Mecca Luna (kurator pameran) mengatakan bahwa di dalam Habitus Loci, ruang tak lagi sekadar wadah kosong. Ia hadir sebagai kawan setia yang tak diam, mengisi dan disi, membentuk sekaligus dibentuk oleh jiwa manusia. Pameran ini menelisik simpul-simpul antara kebiasan dan tempat tinggal – dimana alam, budaya, dan spiritualitas bersilang jalan, menciptakan ingatan, identitas, hingga laku hidup. Sebuah dialog terjadi di sini, antara kehadiran dan ketiadan, antara yang terlihat dan yang terasa. Batas antara diri dan ruang mengabur, melebur untuk saling mengisi. Habitus Loci adalah renungan tentang bagaimana kehidupan dan lanskap saling mempengaruhi, bagaimana ia saling membentuk dan mewujudkan.