Banyak pecinta alam dan traveler yang senang berpetualang dalam keindahan alam dan budaya yang eksotis memasukkan Bhutan ke dalam bucket list. Keinginan untuk mengunjungi Bhutan semakin menggemaskan demi mendengar bahwa Bhutan membatasi kunjungan masuk. Tetapi perasaan tersebut berubah menjadi semangat ketika pemerintah Bhutan membuka kembali perbatasannya untuk perjalanan internasional mulai tanggal 23 September 2022. Disusul dengan hal baru untuk tahun 2023, tantangan untuk menelusuri bentang alam Himalaya yang terjal di antara lembah-lembah di sisi tengah dan barat. Temukan benteng Wangdue Dzong yang tegak di atas tebing di pertemuan dua sungai berlatar pegunungan. Benteng yang dibangun tahun 1638 ini telah direstorasi setelah mengalami kerusakan berat akibat kebakaran, kini dengan gagah ia siap menyambut traveler hadir di pekarangannya. Potongan sejarah lain yang dipulihkan adalah Trans Bhutan Trail, jalur yang membawa kembali ke masa sejarah ekspedisi, ia terletak di tengah kepungan alam spektakuler. Berasal dari abad ke-16, rute perdagangan dan ziarah sepanjang 402 kilometer ini telah ditinggalkan pada tahun 1960 setelah pembangunan jalan utama pertama Bhutan. Setelah 60 tahun, jalur tersebut telah dibangun kembali, memungkinkan siapa saja untuk kembali menapaki kenangan peninggalan sejarah. Traveler bisa menelusuri jalur kuno ini dengan pilihan pendakian sehari atau juga dengan multi-day experiences, sembari menginap di salah satu dari lima lodge Amankora.
THIMPHU
Terletak di Hutan Lembah Thimphu, rumah bagi ibu kota Bhutan, Amankora Thimphu adalah pondok 16 suite yang terselip di hutan beraroma pinus di kawasan Motithang. Di sini traveler bisa memelajari lebih lanjut tentang seni dupa kuno dari pengrajin di Nado Poi. Pengrajin lokal membuat campuran asap suci dengan menggunakan berbagai pilihan herba, rempah-rempah, dan bahan-bahan langka, hasil pencarian dari dalam hutan atau tumbuh sendiri di halaman. Menggunakan resep berusia 350 tahun yang diturunkan dari generasi ke generasi, Nado Pot juga membuat dupa dan campuran bubuk untuk keluarga kerajaan Bhutan. Tersedia bagi mereka yang mengunjungi Thimphu, menikmati pengalaman Secrets of Ancient Incense setengah hari yang eksklusif, belajar membuat, menggulung, dan memotong dupa, dipandu oleh pengrajin Nado Pot. Ada juga kesempatan belajar melukis khas tradisi Bhutan dengan Gyempo Wangchuk, salah satu seniman lokal yang berasal dari Zurig Chusum Institute, sekolah seni paling penting di Bhutan yang berfokus pada 13 seni dan kerajinan tradisional. Sesi melukis pribadi dengan Gyempo Wangchuk dapat diatur baik di penginapan Thimphu atau di studionya.
PARO
Terlindung di dalam hutan pinus biru dari tumbuhan runjung yang berkilauan, Amankora Paro memiliki 24 suite yang terletak di bawah reruntuhan Drukyel Dzong (biara-benteng) abad ke-17, menghadap ke gunung Jhomolhari yang tertutup salju. Setiap suite memiliki bukhari atau tungku pembakaran kayu sendiri. Tahun ini lodge di Paro menawarkan pengalaman menyesap salah satu teh paling langka di dunia, Thunder Dragon Tea. Teh ini berasal dari pohon Camelia Sinensis yang dulunya ditanam oleh raja-raja Bhutan kemudian dihibahkan ke penduduk desa Samcholing dibudidayakan di tengah lembutnya kabut, indahnya ngarai hijau, mata air Himalaya, dan tanah yang subur. Traveler penginapan Paro dan Thimphu dapat menemukan nuansa minuman hijau yang unik ini dengan Thunder Dragon High Tea, rasakan cita rasa aromatik yang dipadu dengan suguhan manis dan gurih, yang dibuat oleh tim kuliner.
PUNAKHA
Amankora Punakha terletak di sebelah timur Dochu La Pass, tepat di utara Punakha Dzong yang megah dan dramatis, tempat pertemuan sungai Mo Chhu dan Po Chhu. Ia dikelilingi oleh sawah dan perkebunan buah, menempati rumah pertanian tradisional Bhutan dengan 12 suite yang terletak di kebun jeruk dekat infinity swimming pool sepanjang 30 meter. Di Punakha akan menawarkan kelas membuat torma, memberikan wawasan tentang salah satu kue perayaan Buddhis yang paling sakral. Torma dibuat dari mentega dan tepung jelai, digunakan untuk menghiasi altar selama upacara tradisional Buddha dan dibuat terutama oleh para biksu. Torma dicelup dengan pigmen warna-warni, dibentuk dengan tangan, diberkati dan akhirnya dipersembahkan sesuai dengan peruntukannya – apakah untuk mewakili dewa, ritual dalam pesta, sebagai penyembuhan, simbol obat atau bahkan sebagai wadah untuk menghalangi roh. Kelas diadakan dengan kelas privat dan tersedia berdasarkan permintaan, sesuai dengan tanggal keberuntungan yang ditentukan oleh biksu.
GANGTEY
Dengan delapan suite, Amankora Gangtey terletak di lembah Phobjikha di dekat desa kuno Gangtey, kawasan ini tergolong jarang dikunjungi. Terletak di bukit kecil di antara hutan, pondok ini menawarkan pemandangan panorama lintas ngarai ke Gangtey Goemba, sebuah biara abad ke-16. Kawasan ini berakses mudah ke habitat burung bangau berleher hitam yang langka. Sebuah cara baru untuk menjelajahi sudut-sudut Gangtey yang murni, traveler akan diajak untuk menghidupkan kembali masa-masa awal lintas wild frontiers dengan menunggang kuda Yuta. Kuda Himalaya yang dikenal sensitive, lembut dan kemampuan menjaga keseimbangan yang unggul. Ekspedisi dimulai dari pekarangan lodge, melewati desa pertanian tradisional yang indah, jembatan kayu, dan rumah pertanian yang menawan, kemudian menyelesaikan putaran selama satu jam melewati ladang yang dipenuhi dengan tiang-tiang doa.
BUMTHANG
Lodge paling timur, Amankora Bumthang dengan 16 suite terletak bersebelahan dengan istana Ining Pertama dan Kedua, Wangdichholing, di Lembah Choekhor. Ditingkahi dengan hamparan hutan pinus yang landai, kebun apel, dan lahan pertanian subur. Kawasan ini dikenal dengan home industry yang menghasilkan mentega Bumthang, keju, madu, dan berbagai minuman buah dan brendi. Traveler yang menginap di Bumthang akan diajak untuk diberkati dengan nama Bhutan baru dari Sey Lhakhang (lembaga pemberi nama lembah yang paling penting). Kesempatan sekali seumur hidup, nama di Bhutan diberikan oleh Lama dan Rinpochhe dari kuil, dan dalam upacara khusus ini nama dapat diberikan kepada tamu melalui upacara dengan seorang Lama. Pemberkatan akan berlangsung di ruang altar pribadi biara, upacara dimulai dengan deklarasi tanggal lahir sebelum Lama melakukan perhitungan nama Buddhis menggunakan metode astrologi Buddhis. Setelah pemberian nama, penjelasan, dan pemberkatan, traveler diundang untuk menyalakan lampu mentega sebagai simbol hidupnya harapan kesejahteraan.
