Bagaimana kalau jenama Versace yang sangat gemerlap itu didesain oleh rumah mode Fendi? Terbayanglah keseruan kreatif yang gemerlap, ikonik bertemu dengan ikonik, luxury tabrakan dengan luxury. Kim Jones dan Silvia Venturini dari Fendi, memberikan imajinasi mereka tentang Versace, yang ternyata memang sangat Versace (alias kurang begitu terasa kesan orang Fendi yang mengolah, berbeda dengan Fendi by Versace yang sangat terasa kesan Versace yang melesak masuk ke dalam dna Fendi). Kim dan Silvia mengangkat motif Baroque dan aksen safety-pin khas Versace sebagai aksen utama. Beberapa gaun hitam bersiluet sederhana menggunakan bahan lace, lalu perhiasan choker gemerlap jadi perhiasan wajib, baik untuk wanita dan pria. Para supermodel dan bintang-bintang kampanye Versace di tahun 90 seperti Shalom Harlow, Amber Valletta, Kate Moss, Esther Canadas, Kirsten Owen, Karen Elson, dan Kristen McMenamy, membawakan capsule collection ini. Plus bintang catwalk tenar saat ini seperti Adut Akech, Stella Maxwell, dan juara Korea’s Next Top Model, Sora Choi.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.