Musim couture demi musim couture berlalu, jenama Iris Van Herpen semakin mencuat dengan konsep desain yang berbeda dengan rumah mode mana pun di muka bumi. Iris identik dengan karya couture yang lebih dari sekadar pakaian, baginya sebuah gaun adalah karya beretos kinetik yang bertumpu pada tubuh. Tubuh itu bagai bumi, tempat segala sesuatu bertumbuh, menghadirkan gerak dan siluet. Ia menganyam high technology dengan seni craftmanship karya couture. Walau begitu, karya busana dibuat dengan sangat halus, yang mampu bergerak oleh hembusan angin sekecil apa pun, yang mampu merepresentasikan sesuatu yang teracuhkan menjadi tampil kepermukaan. Untuk koleksi spring 2021 ini, Iris membuat koleksi yang berjudul ‘Roots of Rebirth’, satu gagasan yang mengajak kita melihat jamur dan memperhatikan saling-silang Mycelium yang menandakan kehidupan. Mycelium adalah bagian vegetatif penyusun jamur, terdiri dari benang-benang halus bernama hyphae. Saat sekumpulan jamur tumbuh di media semisal serbuk gergaji atau bubuk kopi, jamur akan membentuk suatu struktur mirip busa.
Roots of Rebirth, Akar Dari Semua Imajinasi Iris Van Herpen
‘Roots of Rebirth’ terdiri dari 21 rancangan, berupa gaun-gaun yang seperti tumbuh dari akar dan spora hingga berjejaring bagai Mycelium, menggunakan berlapis-lapis bahan duchess yang lembut. Sepotong gaun mini asimetri memiliki sebelah lengan puff yang bervolume seperti jamur, lalu memanjang halus dan transparan hingga ke lantai. Gaun ini berwarna biru, lalu di bagian lengan berwarna biru bergradasi menuju putih dengan teknik pewarnaan dyed. Karya lain terdiri dari helai-helai yang disusun simetris bagai mosaik sayap, hingga membentuk jejaring fraktal yang tertanam di bagian pinggul dan bodice. Helai-helai dibuat dengan teknik 3D embroidered di atas bahan lace. Selain lace, Iris juga menggunakan bahan upcycle dari limbah laut dari Parley for the Oceans (satu gerakan peduli kelestarian laut).
Foto: Iris Van Herpen