Satu lagi bran papan atas ditinggal oleh orang berposisi kunci atas kesuksesan bran tersebut. Label kebanggaan warga Inggris, Burberry, kemarin sore waktu London atau tadi malam waktu Indonesia Barat, menggelar presentasi show koleksi musim dingin 2018 yang terakhir dibawah arahan Chief Crative Officer, Christopher Bailey.
Burberry yang memang sudah mengumumkan pengunduran diri Bailey beberapa bulan lalu, masih akan efektif hingga 31 Maret 2018. Dan ini adalah presentasi terakhirnya untuk Burberry setelah 17 tahun mengabdi pada rumah mode yang berbasis di London, Inggris itu.
Presentasi terakhir yang dipersembahkan untuk golongan minoritas dengan simbol pelangi ini merupakan salah satu strategi yang cukup cemerlang yang dibuat oleh Bailey. Membuat Burberry cukup mencuri perhatian dan dibicarakan oleh pemerhati mode. Bailey ingin menunjukan bahwa label ini bukan sekedar sepotong trench coat dan motif kotak-kotak. Tetapi juga ingin membuktikan keperdulian terhadap isue sosial di tengah masyarakat di seluruh dunia.
Show yang dibuka oleh Adwoa Aboah dan ditutup oleh Cara Delevingne ini menampilkan 83 look yang mengandung unsur warna pelangi. Warna-warna ini hadir dalam bentuk jaket parka, anorak, trench coat hingga mantel panjang. Juga hadir sebagai elemen abstrak diatas motif kotak-kotak Burberry yang ikonik.
Unsur street fashion terlihat sangat kental disini. Baik untuk koleksi pria dan wanita. Jaket training hingga stelan jas kasual tanpa padding semua tampil dengan kasual rileks. Tidak terlihat lagi tampilan formal “formal” yang preppy dan rapi. Siluet longgar juga mendominasi pada pakaian pria serta wanita. Longgar dan roammy.
Demam sneakers juga terlihat di panggung peragaan ini. Dengan motif polkadot yang besar dan sangat mencuri perhatian. Kantong plastik transparan merupakan asessoris baru untuk pelengkap tampilan. Yang mana siluet yang dipresentasikan hampir semuanya adalah tampilan kasual. Street style, nerdy style dan “bangun tidur” style.
Bailey mencoba memperkenalkan cara membawa tas dengan gaya baru pada koleksi akhirnya ini. Tas bahu dengan tali yang panjang tidak lagi digantung di bahu. Tetapi dengan cara menggenggam salah satu sisi ujung tali tas, sehingga tas yang dibawa terlihat miring dengan juntaian sisa tali ke bawah.
Christopher Bailey telah berhasil membawa Burberry ke tingkat teratas di peta mode dunia. Dengan berbagai inovasinya seperti menyuntikan elemen digital pada setiap presentasi, kolaborasi silang industri hingga konsep see now buy now untuk pencinta bran ini. Kemanakah Bailey selanjutnya akan melangkah? Menurut yang ia sampaikan pada WWD (Women’s Wear Daily), ia tidak akan membuat koleksi atas namanya, dan belum memutuskan akan melakukan apa.
Good luck for your new journey, Mr. Bailey!
Foto dok. Indigital.tv