Koleksi Dior Couture yang sudah dipresentasikan di Paris pada Januari lalu, kembali dipresentasikan di Shanghai, Cina. Namun Maria Grazia Chiuri, direktur kreatif untuk Christian Dior, menambahkan 12 look pada koleksi ini. Tapi sebenarnya apa alasan Dior melakukan presentasi ulang di negri tirai bambu ini?
Cina, adalah pasar terbesar dalam peta pemasaran berbagai produk fashion. Mulai dari pakaian, aksesoris seperti sepatu dan tas, hingga jam tangan. Cina menguasai 21% bagian pasar dari seluruh dunia yaitu berada di peringkat kedua setelah Amerika dengan 42% bagian, menurut data Art Market Share Global Value 2017 di World Economic Forum 2018 beberapa waktu lalu. Dan Shanghai adalah kota bisnis terbesar dan tertua di Cina yang sudah modern sejak New York juga menjadi kota bisnis di Amerika sejak awal abad ke-19. Dan Dior, memiliki hubungan yang sangat erat dengan Cina sejak Monseur Dior membuat koleksi-koleksi yang menggunakan bordir khas Cina.
Dengan mengambil ide dari salah satu budaya Cina yang mendunia, kipas tangan, Maria Grazia Chiuri menciptakan 12 koleksi khusus untuk presentasi couture di Shanghai ini. Warna merah, yang merupakan warna agung dari bangsa Cina menjadi warna utama dari ke duabelas koleksi yang dibuat dengan siluet feminin dan androgini disaat yang bersamaan.
Potongan lekuk kipas hadir pada lapisan-lapisan pleats skirt yang dikerjakan dengan tangan. Stelan jas dengan pleats cape berwarna merah total merupakan inovasi baru pada stelan jas wanita. Begitu juga dengan suit yang menggunakan pleats skirt dengan warna merah total. Tidak lupa, topeng yang juga buatan tangan dari Stephen Jones juga memainkan peranan penting pada total look. Keduabelas look ini muncul setelah koleksi yang sudah di pergakan di Paris yang dipakai oleh model kesayangan Chiuri, Ruth Bell. Sehingga terlihat perbedaan yang signifikan pada show ini.
Presentasi yang dibuat persis dengan dekor di Paris ini, menggunakan berbagai imaji bentuk panca indra manusia dan warna hitam putih, membuat pasar Cina semakin bangga akan daya beli yang kuat. Penghargaan terhadap kreasi couture sudah menjadi bagian dari bangsa yang memiliki kebudayaan tinggi ini, sehingga pengertian akan karya seni menjadi lebih mudah.
Foto dok. Dior