Ketika dunia memasuki tahun 2000, saat itulah Chanel menorehkan kenang-kenangan waktu yang detik demi detiknya masih bergulir hingga saat ini. Namanya J12, jam tangan berbahan utama keramik yang bertransformasi menjadi jam tangan mewah. J12 mencatat sebuah standar baru dalam tradisi feminine watchmaking, sebuah design yang bersifat androgyny (khas karakter Gabrielle Chanel), susunan pengait pada pergelangan jam berkesan maskulin, namun karena penggunaan bahan keramik yang glossy bisa mengimbangi kesan maskulin menjadi glam dan fashionable. Kelahiran J12 waktu itu dibidani oleh artistic director Jacques Helleu, berwarna hitam elegan, yang ternyata langsung menarik perhatian kalangan luxury watches, J12 dianggap berhasil menciptakan jam yang kokoh untuk pergelangan tangan wanita dan tetap cantik (karena umumnya jam tangan wanita didesain terlalu indah dan puitis sehingga melemahkan kesan akurasi dan reliability). Dua tahun setelah diciptakan (2002) J12 hadir lagi dengan formasi chronograph. Tahun 2005 semakin berkembang dengan tourbillon, satu mekanika peningkat akurasi.
Detik Demi Detik Chanel J12 Hingga 20 Tahun
Masa demi masa berlalu, J12 terus mengikuti perkembangan teknologi watchmaking, seperti di tahun 2007 lahir J12 GMT yang dilengkapi dengan zona second time, dan mendesain ulang balance bridge dan rotor berlapis keramik. Tahun 2009, lahir J12 Noir Intense untuk menginjakkan kaki di level Haute Horlogerie. Untuk hal ini workshop Chanel di La Chaux-de-Fonds di Swiss mengubah susunan keramik di sekujur tubuh J12 dengan 724 lempeng keramik bersiluet baguette, hasilnya tentu sangat beraura Chanel haute couture. Itu di luarnya. Di dalamnya, J12 diberi power caliber 3125 dari hasil pengembangan bersama Audemars Piguet. Tahun 2010 J12 siap berlayar di atas laut biru, di tahun ini lahir J12 Marine yang memiliki water-resistant hingga 300 meter dengan bahan pengikat pergelangan terbuat dari rubber. Tahun 2011, J12 melebur dengan kombinasi penggunaan bahan keramik titanium yang dianggap lebih cool dari pada gold, dan lebih meyakinkan dari pada bahan platinum. Di tahun 2013 J12 menyerap kesenangan Gabrielle Chanel menatap bintang-bintang, maka lahirlah J12 Moonphase, dengan indikator pergeseran rembulan di posisi angka 6.
Dari 12 Lempeng Hingga J12 X-RAY
Semakin serius di tahun 2014 muncul J12-G10 dengan serapan karakter militer, lalu tahun 2015 hadir J12 Skeleton Flying Tourbillon, yang menampakkan setiap pergerakan di dalam tubuh J12, dan tetap berhiaskan sebuah bintang gemerlap di posisi angka 6. Yahun 2016 muncul J12-XS yang didesain oleh Arnaud Chastaingt, kali ini J12 muncul super fashion, lengkap dengan sarung tangan leather tipikal sarung tangan yang diciptakan oleh Karl Lagerfeld. Tahun 2017 tahun yang menggemaskan karena J12 berilustrasi sosok Gabrielle Chanel, tangan kanannya sebagai penunjuk detik dan yang kiri penunjuk jam. Tahun 2018 saatny J12 Untitled, terdiri dari dua belas lempeng J12 dengan tata desain ceramic marquetry yang berbeda-beda. Tahun 2019, penghargaan Grand Prix d’Horlogerie de Geneve (GPGH) kategori Ladies untuk J12 caliber 12.1. Lalu di tahun ini, saat usia 20 tahun tiba, lahirlah dua seri J12, yang pertama J12 Paradoxe, sebuah metamora bertemunya siang dan malam di dalam satu jam tangan, menggabungkan dua blok keramik putih dan hitam. Kemudian J12 X-RAY berkonsep transparansi dengan sapphire crystal case, pergerakannya berkaliber 3.1. Okelah, joyeux 20e anniversaire Chanel J12.
Foto: Chanel