Memang membutuhkan perspektif yang berbeda dalam melakukan kolaborasi, terutama di industri fashion. Perspektif tersebut kalau bisa saling bertolak belakang namun tetap bisa bertemu di tengah untuk menyatukan visi dan nilai-nilai yang dianut. Dan ini terjadi dengan sangat baik pada kolaborasi desainer Korea Selatan, Kim Seo Ryong, yang merupakan desainer menswear ternama dari Seoul, dengan batik legendaris Indonesia, Iwan Tirta.
Presentasi koleksi kolaborasi ini dibuat dalam bentuk sebuah video fashion yang ditayangkan broadcast di kedua negara, Korea Selatan dan Indonesia, saat dirilis pada Jumat lalu, 12 Agustus, dari Seoul. Genre video fashion sangat kental dengan nuansa drama Korea, alunan orkestra yang kaya dengan instrumen biola dan cello. Dengan latar belakang sebuah tembok bata, tangga-tangga bergaya industrial serta hutan dan rerumputan hijau. Yang semuanya berkesan outdoor. Karena koleksi ini juga dinamakan koleksi resort oleh sang desainer, Kim Seo Ryong.
Sekarang mari kita membahas koleksinya. Ada sebanyak empat belas look pakaian pria yang dibuat oleh Kim Seo Ryong dengan menggunakan batik Iwan Tirta. Walau hanya terlihat dari layar monitor komputer serta foto dari rilis yang saya terima, sangat jelas, material pada batik ini adalah tenun sutra ATBM. Kenapa bisa? Dalam video, model berjalan dengan efek angin yang berhembus sepoi, sehingga pakaian yang dipakai terhembus namun tidak terbang. Ini adalah bukti bahwa material ini sangat ringan tapi ber-volume atau memiliki berat jenis. Motif batik yang digunakan juga sangat jelas berciri Iwan Tirta, dengan motif yang serba besar, tersebar dan warna dasar batik. Batik Iwan Tirta, bagi yang sering memakai atau melihat, pasti akan sangat mudah mengenalinya.
Batik-batik ini dibuat dalam siluet tailoring seperti stelan jas, jaket blazer, singlet, jaket blouson dan jaket bomber. Kim membuat stelan jas sama dengan jaketnya tapi batik pada celana dengan bunga yang lebih jarang namun tetap dengan fabric yang sama. Kemudian ia juga membuat jaket blazer dengan potongan tux yang memiliki kerah lapel berpotongan shawl collar. Pada look kasual, Kim memadankan blazer batik dengan denim biru muda dengan efek distress yang tidak berlebihan. Kemudian dengan celana pendek dan celana panjang longgar. Juga untuk singlet dibuat dalam siluet yang longgar. Sehingga menyiratkan efek rileks dan santai, walau sedang memakai koleksi couture bergaya resort. Setiap look hanya dilengkapi dengan sandal kulit dan kacamata hitam, serta styling rambut yang bersih dan berkesan modern. Tidak ada ornamen tambahan yang tidak perlu pada setiap tampilan. Benar-benar eksekusi yang sangat baik dan apik untuk membuat batik menjadi lebih berharga dan berkelas.
Foto dok. Iwan Tirta