Jam tangan dengan kompleksitas tinggi, rata-rata akan meninjolkan lapisan demi lapisan komponen yang bekerja dalam jam tangan. Jam tangan memakai case tembus pandang sehingga tengkorak jam tangan terlihat jelas. Dan ini juga menjadi nilai jualan utama untuk jam tangan kebanyakan.
Namun Patek Philippe, jam tangan yang mengusung DNA simplicity membuat jam tangan dengan kompleksitas tinggi terlihat sangat sederhana. Effortless dan understated. Jam tangan ini memiliki berbagai fungsi, mulai dari penanggalan hingga sistem chrono yang membuat gerakan jarum jam bergerak dengan tepat.
Tanpa melupakan inovasi, Patek Philippe pada Basel World 2017 lalu melansir koleksi jam tangan Aquanaut yang sudah di perbaharui. Jam tangan seri Aquanaut yang juga merayakan hari jadi ke 20 tahun ini dinamakan Aquanaut Ref. 5168G yang dilapisi dengan emas putih 18k. Dengan ukuran paling besar yang pernah dibuat Patek, 42mm, jam tangan ini termasuk dalam ukuran jumbo di keluarga Patek Philippe.
Yang kedua adalah Aquanaut Ref. 5650 “Patek Philippe Advanced Research” yang juga berlapis emas putih 18k. Di buat dalam jumlah terbatas, 500 buah, jam tangan ini mengandung teknologi paling mutakhir dalam industri jam tangan. Jam tangan seri ini diperkenalkan pertama kali 15 tahun lalu dan kini terus berinovasi karena penggemar Patek yang terus bertambah.
Namun yang menarik adalah dari seri Minute Repeater. Jam tangan dengan self winding mechanical movement ini memiliki bunyi lonceng yang akan berbunyi pada jam tertentu, namun Anda juga bisa membunyikannya bila panel pada bagian kiri di geser ke arah berlawanan. Suara lonceng juga terdiri dari dua jenis, yaitu lonceng katedral dan klasik. Seri ini hadir pada beberapa model untuk wanita dan pria dalam dua ukuran yang berbeda. Lengkap dengan sistem chronograph yang digerakan oleh mesin tourbillon, moon phase, second sub dial dan mesin caliber.
Foto dok. Patek Philippe