Rumah mode Dior menerapkan dasar-dasar savoir faire hampir pada semua koleksi yang dikeluarkan. Baik untuk ready-to-wear, aksesoris dan perhiasan. Cara kerja dan tahapan savoir faire yang memang menjadi ciri khas artisan Prancis ini, juga diaplikasikan pada koleksi Dior men. Dan ini terlihat sangat menonjol dalam koleksi winter 2021-2022 kali ini.
Hampir semua pakaian menggunakan tahapan dan langkah savoir faire pada koleksi ini, tapi beberapa yang paling bercerita adalah jaket panjang Vermont, kemeja Vermont dan kaftan oranye. Kim Jones menempatkan pieces demi pieces pakaian dengan savoir faire ini bersamaan dengan potongan lain yang lebih tone down, agar terlihat lebih stunning dan tidak menghilangkan unsur maskulin pada pria. Atau diaplikasikan pada model pakaian yang jauh dari potongan formal, seperti sweater dan jaket. Porsi savoir faire yang sesuai untuk pria.
Untuk Vermont coat dan kemeja, Kim Jones mengadaptasi gaun Rosella dari arsip Dior. Gaun ini dibuat pada masa Marc Bohan masih menjadi direktur kreatif untuk Dior. Kim Jones membuatnya dalam versi warna hitam dengan bordiran emas di seluruh badan coat dan kemeja, yang bordiran ini dikerjakan dengan tangan. Kim Jones mengambil potongan tailoring dengan konsep jas pada coat dan kemeja lengan panjang pada kemeja. Kemeja dipakai sebagai dalaman pada sweater turtleneck yang membuat kemeja ini hanya mengintip dari tepian bawah dan lengan sweater sehingga memunculkan efek detil yang tidak biasa.
Sementara kaftan oranye dibuat seperti outer panjang polos tanpa kerah berpotongan leher bulat. Terdapat lining bordiran emas pada setiap bagian tepi dan ikat pinggang. Inipun dipakai menjadi dalaman untuk trench coat dengan warna yang sama, oranye, sehingga membuat lining bordiran emas hanya muncul dan mengintip dibalik trench coat. Ini untuk membuat agar tampilan tidak terlampau ” royal family” dan lebih wearable untuk dipakai pria sehari-hari. Look yang memberikan kesan understated tapi berkelas.
Foto dok. Dior