Sejatinya, siapa pun akan menghadapi gempuran hidup, apakah urusan cinta, interaksi sosial, keimanan, hingga keluarga. Namun tidak semua memuntahkannya kembali ke dunia ini dengan cara yang cantik, positive vibes, mengajak ke dalam kegembiran, cerah dalam dominasi lembutnya warna-warna pastel. Hanyalah Landha Bellamora yang terbukti melakukan hal tersebut, menggoreskan kisah kehidupan di atas kanvas, dan di pamerkan di VnV Gallery Jakarta (12 April hingga 11 Mei 2025).

Mama, cinta dan cita-cita
Figur yang diangkat Landha sebagai pusat cerita adalah gadis kecil bersosok Cupid, sosok mitologis pelambang cinta dan cita-cita. Kemudian figur tersebut ia sulam ke dalam cerita-cerita rakyat semacam Ande-Ande Lumut, berhiaskan gerak gerik kuas dengan sulur-sulur gerak art nouveau, gerakan tangan Landa seperti menari, tak ada garis lurus panjang membentuk persegi. Seperti lukisan berjudu; “Mama” (140 x 120 cm akrilik di kanvas 2025), sosok utama masih menengadahkan tangan di dalam dashyatnya gelombang laut dan gempuran badai, ia memperhatikan putrinya yang bergelayut pada tangkai bunga harapan.

Sarjana Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Bayangkan jika lukisan “Mama’ dibuat dalam rupa realita, pasti luluh lantak. Namun Landha membuat mereka menjadi inspirasional dalam alam pastel dan lekuk-lekuk alamiah komikal. Sosok-sosok di dalam lukisan selalu bersikap dan bahasa tubuh yang damai, sikap yang elegan dan adorable. Mata mereka selalu terpejam, sehingga perasaan mereka akan selalu sesuai dengan perasaan orang yang menatap lukisan. Landha Bellamora, lahir di Kediri tahun 1997, ia bagian dari generasi perupa muda dari Yogyakarta. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Seni Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, yang tahun-tahun belakangan ini semakin gencar menebarkan bangkitnya seniman muda. Pameran ini adalah pameran tunggal pertama bagi Landa Bellamora.

(60 x 60 cm Acrylic on Canvas 2024)

(60 x 60 cm Acrylic on Canvas 2024)




