Ok, kali ini kita bertumpu pada pakaian dasar Ballerina, yaitu leotard dan stocking, elemen yang kadang disebut juga dengan class wear, pakaian yang dipakai saat di kelas tari balet. Setelah latihan di kelas usai, terlalu banyak keriaan aktivitas sosial yang harus dihadiri, lalu tak ada waktu bersalin pakaian, sehingga pakaian dasar tersebut segera kemas dengan berbagai styling menjadi gaya penampilan berlevel mode Paris. Hal ini yang ditawarkan Virginie Viard untuk koleksi Chanel haute couture spring-summer 2024. Ide yang sangat fun, chic, menantang untuk main-main dress up bermodal dasar leotard dan stocking, tetapi tetap di dalam luxury universe. Misalnya, leotard putih lengan panjang diberi bra ornamentatif kemilau dan rok bertingkat lebar dari bahan transparan. Bagi yang ketagihan dengan trend cropped-top tetapi merana karena terpaksa harus pamer perut, sudah bisa gembira dengan ide ini, dibalik cropped-top jaket tampaklah leotard putih ketat membalut perut. Desain yang menggemaskan, stocking panjang yang biasanya berpasangan rok tutu ballerina transparan, kali ini roknya berupa rok mini span atau pencil skirt mini yang formal (transparan juga). Formasi styling yang chic dan humorous, unforgettable. Sekarang, coba kalian perhatikan semua foto-foto di artikel ini, cari tahu transformasi dan sublimasi Ballerina apa saja yang dibuat oleh Artistic Director Chanel, Virginie Viard, untuk koleksi ini. Yang cermat ya, investigasi setiap garis cutting, siluet, detail, dan lain-lain. Selamat menyelami fashion.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.