Ditengah kurangnya desainer/ label yang berpartisipasi di Milan Men Fashion Week (Milano Moda Uomo) musim ini, spring/ summer 2020, ada beberapa label baru yang wajib masuk dalam radar fashion kota Milan. Label-label ini biasanya adalah anak-anak muda ambisius dengan idealis tinggi tapi sangat terbuka dengan hal-hal baru kekinian.
Sunnei adalah salah satunya yang ter. Label ini terhitung baru, dan keikutsertaan mereka di pekan mode baru pada tahun 2017 lalu. Tokonya (lebih mirip toko daripada butik), terletak di area komersial yang tidak populer di kota Milan seperti area fashion Montenapoleone atau Corso Como. Tapi karakter ini membuat Sunnei menjadi kuat seperti label hipster anak-anak muda. Syarat menjadi brand hipster adalah susah mencari lokasi toko label tersebut. Mungkin saja.
Koleksi Sunnei untul spring/ summer 2020 yang dipresentasikan lewat show di hari ketiga Milano Moda Uomo banyak mengambil siluet bergaya Jepang dan Kimono. Longgar dan berlapis tapi dengan material yang ringan seperti katun dan denim. Pola lengan lebar, celana gantung longgar, kemeja berkerah bulat, semua hadir dengam rileks. Ini salah satu ciri pakaian kekinian. Mudah dipakai.
Palet warnanya sangat beragam. Khakis yang tenang dan netral hingga warna-warna terang cerah seperti hijau, mustard, biru dan ungu. Yang menarik adalah outift yang mirip seperti seragam kaum Yahudi di jaman Hitler. Outift ini terdiri dari atasan dan celana bermotif sama, stripes hijau serta penutup kepala dengam motif yang sama. Dan ini mengingatkan saya dengan film “The Boy In The Striped Pajamas”.
Aksesoris tas berukuran besar seperti tas tentara dan sepatu sneakers yang desain dan warnanya, sangat menarik!
Gaya dan potongan label ini tidak seperti gaya Milanese kebanyakan, yang bangga dengan rambut licin klimis, pakaian fitted dan tappered pants serta sepatu monk strap mengilap. Tapi apakah generasi baru Milanese masih tetap sama dengan sepuluh tahun lalu?
Foto: Cameramoda