Masa pandemi cukup mendera industri mode Indonesia, mengakibatkan sejumlah usaha mode di berbagai level kelas terhenti. Minat pasar yang berubah terhadap selera berpakaian juga mempengaruhi kuantitas produksi mode, sehingga banyak desainer-desainer untuk sementara waktu menahan diri, mundur selangkah untuk memperhatikan dengan seksama bagaimana strategi berbisnis mode di saat-saat seperti ini. Namun tanpa disangka ada sekelompok komunitas di Bandung yang justru melihat masa-masa sepi fashion ini adalah kesempatan untuk langsung mengibarkan bendera sebagai ajang branding dan berlari sebelum brand lain bermunculan. Komunitas ini bernama Bandung Fashion Society, beranggotakan sejumlah desainer yang menggeluti produksi, modestwear, menswear, womenswear, dan hijab. “Waktu kan terus berjalan ya, kami harus start secepatnya, sehingga peluang untuk tumbuh bisa terlihat,” ujar Ardhina Dwiyanti dari label Kisera Indonesia. “Kami pun sebenarnya sambil banyak belajar, sambil langsung start saja,” tambah Muhammad Subarkah pemilik label Zuebarqa yang juga ketua dari Bandung Fashion Society (BFS).
Mas Benz dan Ardhina Dwiyanti
Virtual Fashion Show Sebagai Awal Global
BFS memulai aksi kreatif mereka pada bulan Desember 2020 dengan mengadakan virtual fashion show dari hotel Sheraton Bandung agar bisa diakses secara global. Sambutan virtual diberikan oleh Ibu Yanti Hartarto (Ketua Yayasan Batik Indonesia), Bapak Wishnutama (ketika itu masih Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Ibu Kenny Dewi Kania Sari (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Bandung), Ibu Yane Bima Arya (Ketua Dekranasda kota Bogor), dan sejumlah pelaku mode dari Bandung dan Jakarta. Muhammmad Subarkah mengatakan bahwa gebrakan acara virtual tersebut adalah bentuk apresiasi BFS untuk industri fashion agar industri ini tetap bisa terus berkarya.” Tiga bulan setelah acara virtual tersebut, BFS membuktikan progresifitas yang nyata, BFS bersama Kisera Indonesia membuka butik yang cukup luas di 23 Paskal Shopping Center di Bandung. Pembukaan butik ditandai dengan diraihnya dua rekor MURI oleh Kisera Indonesia sebagai, ‘Scarf Brand with Most Series and Color Variants’ karena meluncurkan 4000 warna baru yang merupakan pengembangan produk selama masa pandemic, dan ‘The First Scarf in Four Colors in One Strand’, berupa selembar hijab dengan 4 warna, satu hal yang pertama di Indonesia.
RAFITA LARASAYU
Butik Baru Kisera & BFS Di 23 Paskal
Anggota BFS yang memajang kreatifitas terbaru mereka di butik ini selain label Kisera dan Zuebarqa adalah, Arlinawati dengan label modestwear LARASAYU, Dedi Setiyawan dengan label menswear atas namanya sendiri, Eva Shinta dengan label modestwear RAFITA, Hasto Nugroho JS dengan label menswear House of Hasto, dan Wahyuning Hoedayanti dengan label modestwear KLAMBIKOE. Muhammad Subarkah, yang akrab dipanggil dengan Benz, tampak bersemangat menyambut para undangan, kenalan, dan juga perwakilan dari MURI ketika seremoni pembukaan butik Kisera & BFS berlangsung. Anggota BFS yang lain juga tak kalah seru menjadi tuan rumah bagi butik pertama mereka, undangan pertemanan yang masing-masing mereka datangkan kemudian juga menjadi customer baru bagi teman-teman sesama anggota yang lain. Selain misi berbisnis, BFS juga memiliki visi penting bagi kota Bandung, komunitas ini ingin semakin memperkuat Bandung sebagai kota yang indah dan memberikan atmosfer kreatif pada warga Bandung agar Bandung bisa menjadi Creative City di Asia Timur dan Asia Tenggara.
DEDI SETIYAWAN KLAMBIKOE
HOUSE OF HASTO ZUEBARQA by BENZ



Foto: BFS
1 comment