Perusahaan-perusahaan besar fashion di Italia bahu membahu membantu negeri memerangi corona virus, Ferrari, Giorgio Armani, Bvlgari, Versace, Tod’s memberikan berbagai bantuan dari mulai dana, fasilitas, hingga Personal Protective Equipment atau Alat Pelindung Diri (APD). Di Indonesia belum terdengar aksi-aksi perlawanan covid-19 yang serupa, namun kalau dibedah perlahan, ternyata ditemukan satu desainer Indonesia yang tergerak hati untuk berperan menghadapi pandemic. Ia bernama Yosafat Dwi Kurniawan, lulus dari Lasalle College sebagai Best Student tahun 2009, pernah mengikuti Beijing Fashion Week, dan aktif berpresentasi di Jakarta Fashion Week. Yosafat juga generasi pertama di Indonesia Fashion Forward, sebuah program inkubasi untuk desainer berpotensi global dari Jakarta Fashion Week.
Tenaga Kesehatan Indonesia Dan Hazmat Suit Untuk Hadapi Covid-19
Kepedulian Yosafat ia arahkan kepada ujung tombak perlawanan Covid-19 yaitu para tenaga kesehatan, untuk mereka Yosafat memproduksi Hazmat suit, menggunakan serat polypropylene yang diolah menjadi bahan parasut woven dan non-woven. Bahan ini bersifat water repellent. Sebelum diproduksi dalam jumlah yang besar, Yosafat mengirimkan contoh Hazmat suit ke beberapa rumah sakit untuk pengujian daya guna dan tidak mubazir. Berdasarkan rekomendasi beberapa dokter, Hazmat dari Yosafat cukup aman digunakan oleh tenaga kerja lapis ke 2, seperti dokter umum dan perawat yang bekerja di Unit Gawat Darurat dan Puskesmas. Dari pengujian tersebut untuk sementara waktu Yosafat memfokuskan produksi untuk didistribusikan ke Puskesmas. Proses sampling Hazmat Suit dan pengujiannya dilakukan selama 3 hari, dimulai dari tanggal 30 Maret 2020 hingga 1 April 2020.
Fasilitas Kesehatan Dari Medan Hingga Sorong
Setelah sample mendapatkan lampu hijau dari dokter, produksi berjalan bersamaan dengan proses pendataan Fasilitas Kesehatan. Di luar dugaan, permintaan dari Faskes sangat tinggi (ada 86 Faskes yang sudah mengajukan permintaan), jauh melebihi kemampuan produksi dari workshop. Yosafat dan tim kemudian menggalang dana di antara teman, keluarga, klien dan rekan-rekan klien. Sampai hari ini bantuan yang terkumpul telah melampaui 40% dan terus bertambah setiap hari. Salah satu bantuan datang dari label @krinoline.co Krinoline yang menyumbangkan tenaga penjahit untuk produksi. Perjalanan hazmat suit ke tempat tujuan didukung oleh berbagai yayasan dan organisasi di Indonesia, 30 paket yang total berisi 300 Hazmat suit telah dikirim ke Medan, Sukabumi, Surakarta, Purbalingga, dan Sorong di Papua Barat. Dengan pemberitaan ini tentu permintaan Hazmat suit akan bertambah, namun Yosafat belum mengetahui sampai kapan tenaga dan kemampuannya bisa terus berproduksi. Bagi pembaca yang tergerak untuk mendukung silahkan hubungi Yosafat di: [email protected]