Kedatangan Kim Jones sebagai creative director telah melahirkan satu tas baru yang pasti akan menjadi ikonik, namanya Fendi First. Tas ini berada dalam keluarga clutch yang feminine, tetapi perhatikan detailnya, siluetnya puffy yang nyaman untuk digendong sebelah tangan dengan posisi telapak tangan seperti menadah dan merasakan lembutnya bahan leather yang digunakan. Katup pengunci tas berbentuk huruf ‘F’ yang didesain asimetri, satu identitas yang minimalis tetapi sangat mudah dikenali, tidak ‘norak’ berteriak out loud. Ketika disandang, atau diletakkan di atas meja, Fendi First ini sungguh menarik perhatian dan mengundang tanya, ‘what is that?’, tampaknya hanya seperti gumpalan leather, tetapi katup huruf ‘F’ nya sangat arsitektural terencana. Fendi First refleksi visi Kim Jones yang modern untuk rumah mode Fendi, elegan, dan akan memicu jenama-jenama fashion lain untuk lebih kreatif.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.