
Terletak di pesisir barat daya Bali, Regent Bali Canggu tampilkan desain yang nyaman, sederhana, dan kental akan nuansa lokal sejak langkah pertama. Didesain oleh Wimberly, Allison, Tong, and Goo (WATG) dan Hirsch Bedner Associates (HBA), resort ini memberikan narasi tentang Bali di setiap sudutnya. Oleh karena itu, Regent Bali Canggu menjadi sebuah ruang yang terasa hangat, kontekstual, dan memiliki keanggunan khas modern tropis.





Regent Bali Canggu berdialog di setiap sudutnya dan ini terlihat mulai dari batu Paras lima ton yang diukir manual selama 30 hari, sampai bathtub dengan ukiran Barong. Semuanya dibuat dalam estetika sekaligus merawat kisah dan simbol budaya lokal. Bahkan, desain ilustrasi khusus hotel ini terinspirasi dari legenda Manik Angkeran dan Besakih. Inspirasi ini muncul secara halus di berbagai item seperti amplop, payung, atau paper bag hotel.

Dengan warna celadon khas Regent dan pola visual yang terinspirasi dari alam serta mitologi lokal, desain resort ini selaras dengan konteksnya. Elemen-elemen yang digunakan tidak mendominasi, tapi justru mengalir menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Pendekatan lanskap oleh John Pettigrew pun selaras dengan mengutamakan keseimbangan dan kehadiran alami, tanpa banyak intervensi. Hasil arsitekturnya? Suasana yang terasa organik, tertata, dan mencerminkan karakter lokal Bali.