Luxina bertemu dengan Giulio Cappellini, Brand Ambassador Instituto Marangoni Design School, pernah masuk dalam 10 orang trendsetter di bidang fashion dan design keluaran versi Time, dan juga ambassador of excellence dari Italian design worldwide. Wawancara berlangsung di acara Casa Indonesia 2018 di Ritz Calrton, Pacific Place, Jakarta.
Bagaimana Anda lihat peserta Casa Design Challenge tahun ini?
Saya harus bilang ada peningkatan besar. Yang paling menarik adalah para desainer muda ini memang berkreasi secara kontemporer namun mereka tampil dengan kepedulian terhadap warisan budaya dan sejarah lokal, dengan craftmanship gaya Indonesia. Saya pikir formasi ini sangat penting. Saya sangat suka penggunaan local material, dan saya pikir hal ini sudah sangat siap untuk pasar internasional.
Sebagai Ambassador dari Instituto Marangoni, apa yang Anda bawa ke Jakarta?
Saya sudah beberapa kali ke sini, kami dari Instituto Marangoni perlu mempromosikan sekolah kami, sekolah fashion dan design yang tidak hanya berada di Milan, tapi juga ada di Paris, London, Florence, Dubai, Mumbay, Shenzen, dan Shanghai. Kami tidak hanya memberikan pelajaran fashion dan design, tapi kami juga melibatkan dan memberi kesempatan kepada mereka untuk berinteraksi langsung dengan industri. Kampus bukan melulu tempat belajar di dalam kelas, namun juga harus datang ke tempat permasalahan, datang langsung ke pabrik-pabrik. Selain belajar sejarah fashion, sejarah design, pelajar harus melihat bagaimana sebenarnya dunia kerja di perusahaan fashion dan design. Ini sangat penting.
Apa strategi Instituto Marangoni?
Pertama, membangun kelas kecil, tak lebih dari 20 murid dalam satu kelas. Mereka akan lebih mudah bekerja sama, pelajar dari Asia dan Eropa akan saling membaurkan ide dan berbagi pengalaman. Kedua, membangun hubungan yang kuat dengan para ahli industri, mengundang designer dan fashion designer yang credible untuk berbagi pengalaman di dalam kelas. Ketiga, membuat berbagai kompetisi, memilih pemenang yang akan mendapat kesempatan berpameran di Design Week di bulan April di Milan. Kami membuat kompetisi, bekerjasama dengan Rado dari Swatch, yang akan menyerap para pemenang dan memberikan kesempatan magang.
Apakah pelajar dari luar negeri lebih banyak dari pelajar lokal di Marangoni Milan?
Saya bisa bilang, pelajar internasional di Marangoni datang dari 60 negara, jumlah mereka 80%. Mereka membawa culture dan heritage yang memperkaya ide-ide fashion.
Apakah mereka cukup kreatif?
Saat ini, pelajar-pelajar paling kreatif datang dari far east, mereka sangat tangguh. Ide-ide mereka tidak terkontaminasi dengan pola pikir fashion barat. Pelajar dari Eropa biasanya sudah terpengaruh dengan big brand seperti Armani dan Versace. Pelajar dari Asia membawa budaya, sejarah, dan warisan mereka ke Eropa, dan mengolahnya menjadi kontemporer. Menurut saya orang-orang kreatif masa depan akan berasal dari Asia.
Foto: Dean, dok. Marangoni