Didi Budiardjo keluar dari comfort zone, ia yang biasanya dikenal dengan rancangan-rancangan gala yang merujuk ke era Belle Epoque, Victorian, Edwardian, kini menantang dirinya untuk membesut era 80an. Waow, tak pernah terbayangkan sebelumnya. Era 80an adalah era rebellious dalam fashion, ini era cultural transformation, anak-anak muda sudah berani menunjukkan siapa jati diri mereka, sosok-sosok yang menjadi panutan seperti Madonna, Lady Diana, Michael Jackson, Cindy Lauper, Run DMC, Van Halen, dan Mötley Crüe, turut membuat anak-anak muda terbelah mengikuti preferensi komunitas dan penampilan masing-masing. Era 80an cocok untuk dijuluki dengan ‘the crazy side of fashion’, era yang tak mengindahkan harmonisasi berbusana, tabrak dan lawan segala peraturan bahwa orang harus selalu serasi dalam berpakaian. Tentu ini semua sangat menarik dan fun untuk dijadikan ide kreatif, lalu ditampilkan ke pentas fashion show. Seperti di koleksi terbaru Didi Budiardjo 2023/2024 yang berjudul Café Society.
Pada satu masa di Café de la Paix di Paris
Dari mana Didi Budiardjo memetik ‘Café Society’ ini? Pada satu masa di Paris, terdapatlah Café de la Paix yang legendaris, yang lokasinya terdapat di persimpangan Boulevard des Capucines dan Place de l’Opera, kawasan social life yang sohor. Di café ini pernah berkumpul pesohor kelas dunia, dari mulai sastrawan, sineas, hingga musisi dan bintang film. Ketika desainer Didi Budiardjo mendalami ilmu fashion di Atelier Fleuri Delaporte di Paris, ia juga menyempatkan diri menikmati keberadaan Café de la Paix, memperhatikan tetamu yang datang dengan gaya berpakaian personal masing-masing, berinteraksi sosial, menjadi diri sendiri. Setiap kali ke Paris, Didi selalu singgah ke Café de la Paix, merasakan aura legendaris yang masih terpancarkan, sehingga lahirlah pemikiran untuk menciptakan satu koleksi rancangan yang mewakili orang-orang yang beranjangsana yang Didi Budardjo Sebut sebagai Café Society, yang ditampilkan di Grand Ballroom Hotel Mulia Jakarta.
Sweater berleher Tudor dan Cindy Lauper yang bubble
Untuk para society ini, Didi mencuplik elemen-elemen penting era 80an. Misalnya Power Suit, jas tailored motif tartan berbahu lebar dikenakan dengan pencil skirt motif pixel yang modern, dipadankan dengan stockings hitam glitter, satu set desain yang power dan standout untuk party di era kini. Oversized top, Didi membuat sweater warna dusty blue yang oversized cenderung bersiluet A line, diberi aksen bordir floral sewarna, dan kerahnyaaa… (teriaklah), diberi aksen ruff Tudor. Tank top longgar, terbuat dari bahan yang berlapis lace, dikenakan dengan oversized coat berlapis feather. Bubble skirt, di redesign cantik menjadi dress sleeveless dengan rok bubble mini yang bubble nya cuma di depan, di bagian belakang melebar dan memanjang gala khas Didi Budiardjo, sebuah perlawanan atau tarik ulur desain antara era 80an dan Belle Epoque yang sangat mengesankan. Crazy ruffle, hadir asimetri sampai menutup separuh wajah pada gaun mini berlengan panjang berwarna metalik. Crazy ruffle juga nemplok asimetri di bagian rok di mini tube dress, mengingatkan pada kelakuan-kelakuan bubbly Cindy Lauper.