Apa yang sedang Anda kenakan ketika sedang berada di dalam mimpi yang menyenangkan? Pastinya tak terduga ya, bagaimana siluetnya, kerahnya, warnanya, dan oranemntasinya. Pertanyaan-pertanyaan ini juga bermunculan di dalam pikiran Didi Budiardjo. Ia juga berpikir pandemic menyebabkan dunia dan segala kreatifitas seperti melambat dan bahkan berhenti, namun sebaliknya, ternyata di dalam kondisi tersebut ada yang tetap bisa lega berterbangan, ia adalah mimpi-mimpi, yang bisa bebas berkelana ke mana saja, ke universe apa saja. Kebebasan dan kemerdekaan bermimpi tersebut melahirkan ide penting sebagai landasan konsep berkarya bagi Didi Budiardjo: Bagaimana jika diciptakan satu koleksi rancangan untuk segala aktifitas travel di dalam mimpi? Ke tempat yang tidak terduga. Ke masa-masa Victorian, tetapi bergaya Chinoiserie. Ke sebuah pesta, tetapi berunsur piyama. Ke Shanghai namun terbawa gaya Queen Victoria. Koleksi ini terdiri dari 55 set rancangan dan ditampilkan di Grand Ballroom Hotel Mulia Jakarta.
Pesta piyama dengan kerah tinggi dan shearling
Koleksi dibuka dengan kenyaman seragam tidur pyjama suit, Didi memodifikasii setelan bermotif sama layaknya piyama, ada yang berupa blus longgar tanpa lengan ala tahun 80an, bagian depan terdapat ‘front’ berbelah tanpa kancing, lalu kerah yang tinggi ala Shanghai. Blus ini dipasangkan dengan celana longgar, tepian bahan yang menggulung putih dibiarkan muncul di tepian bahan dan di sambungan samping celana, efeknya bagaikan shearling. Modifikasi setelan piyama berlanjut hingga ke setelan overcoat dan celana, dan ada juga setelan piyama dengan hiasan feathers yang melingkar di leher dan bodice. Piyama di dalam koleksi ini melesat ke luar kamar tidur, dan singgah ke ranah cocktail lounge yang stylish. Mimpi-mimpi berlanjut ke baju-baju tidur di masa Victorian, berubah menjadi ballgown putih dengan ruffle tegak menutupi leher, dan ruffle yang berbaris di depan dada hingga ke puncak bahu, dreamy. Beberapa gaun-gaun gala ala Victorian memiliki aksen garis leher cheongsam, perpaduan yang mulanya hanya di dalam impian, tetapi sudah menjadi nyata.
Misi pamerkan bahan-bahan vintage yang indah
Pengerjaan detail koleksi ini sangat cermat dan tidak menggeser misi utama yaitu memamerkan kain-kain vintage yang indah. Kain-kain ini memang koleksi pribadi Didi yang sudah ia kumpulkan sejak lama, bahan jacquard, chinoiserie, guipure denan motif-motif yang sangat indah, dari mulai floral kecil hingga yang grand, ikan-ikan hias, dan ilustrasi lansekap pedesaan. Kemudian pada bahan-bahan ini ditambahkan juga kinerja tangan seperti pembuatan bunga-bunga 3D yang disebarkan menutupi kerah coat, bordir tangan penghias leher dan lengan, untaian fringe yang disusun rapi di sekujur gaun, hingga seni beading yang tersematkan dengan jeli. Semua rancangan diproyeksikan ke suasana romantis dan glamor, dari kemewahan yang paling minimal hingga yang paling grand. Didi Budiardjo tetap menciptakan satu benang merah untuk koleksi terbarunya ini, yaitu kemodernan dan kemudahan berpakaian layaknya era tahun 90an. “Saya memulai karir di era tahun 90an, dan kemudahan berpakaian di era tersebut tentu melekat dalam nafas kreatifitas saya,” ujar Didi Budiardjo.