Bally, dengan Creative Director Rhuigi Villaseñor, memberi judul koleksi fall/winter 2023 ini dengan ‘Persistence of Time’, dengan mengutamakan keunggulan jenama Bally dalam mengolah leather dan fur. Rok-rok mini dengan bahan leather yang kilap, atau rok-rok midi dengan zipper dan saku di depan, dihadirkan dengan desain minimalis untuk menonjolkan presisi bahan leather. Overcoat juga berdesaain minimal cenderung klasik, cerminan gaya penampilan orang-orang di Swiss yang elegan. Di antara garis modern dan bahan-bahan yang rigid tersebut, Rhuigi sempat juga menyematkan bahan renda, agar koleksi ini memiliki sisi feminine dan sensual. Bally adalah merek mewah dari Swiss yang didirikan pada tahun 1851, jenama ini mewariskan sejarah panjang untuk pembuatan sepatu, yang dalam perjalanannya terbentuk dari lingkungan, arsitektur, dan seni. Saat ini Bally tidak hanya membuat sepatu dan aksesori saja, Bally juga merambah ke ready-to-wear. Bally memiliki lebih dari 320 toko ritel dan 500 titik penjualan multi-bran yang tersebar di 60 negara di seluruh dunia, termasuk platform e-niaga global yang melayani 58 negara. Pada Januari 2022, Bally menyambut Rhuigi Villaseñor sebagai direktur kreatif. Dia mempersembahkan koleksi pertamanya untuk Bally dengan musim Semi/Musim Panas 2023 lalu.

















