IWC Schaffhausen, rumah jam asal Schaffhausen, Swiss, mempersembahkan sebuah mahakarya baru: Portugieser Tourbillon Rétrograde Chronograph (Ref. IW394009) — edisi terbatas yang hanya tersedia 100 buah saja di seluruh dunia. Seperti apa jam tangan yang namanya saja sudah terdengar rumit ini?
Jam tangan ini tidak sekadar alat penunjuk waktu, melainkan manifestasi dari seni mekanik tingkat tinggi yang dikemas dalam Armor Gold® 18 karat dan dial berwarna obsidian yang dalam dan memikat. Seperti malam yang tak berujung, dial ini dirancang melalui proses kompleks 60 langkah, termasuk pelapisan 15 lapisan pernis transparan, menghasilkan kedalaman visual yang hampir tiga dimensi. Setiap kilau pantulan cahaya pada dial ini seolah mengundang pemiliknya untuk masuk lebih dalam ke alam semesta waktu.
Dari pengalaman melihat banyak jam tangan, saya telah melihat banyak tourbillon. Namun, flying minute tourbillon yang berada di posisi pukul 6 pada jam ini — terdiri dari 56 komponen dan hanya berbobot 0,675 gram — benar-benar mencuri perhatian. Ia berputar perlahan setiap menit, menari melawan gravitasi untuk meningkatkan akurasi, sekaligus menjadi pusat daya tarik visual. Keunggulan teknis lainnya adalah penggunaan Diamond Shell® coating pada bagian escapement, mengurangi friksi dan menyumbang pada cadangan daya selama 68 jam — sesuatu yang tidak banyak jam dengan komplikasi sebanyak ini bisa tawarkan.

Tentu, tak lengkap sebuah jam Portugieser tanpa fungsi kronograf. Namun kali ini, IWC menyajikan lebih dari sekadar penghitung waktu: komplikasi retrograde date di posisi pukul 9 memberikan dinamika visual tersendiri, sementara flyback chronograph di posisi pukul 12 menghadirkan kegesitan dalam pengukuran waktu. Ini bukan hanya jam tangan, ini adalah mesin waktu yang bisa melompat, berputar, dan kembali tanpa jeda.
IWC menanamkan kaliber 89900 ciptaannya sendiri di dalam case berdimensi 43,5 mm ini — mesin yang terdiri dari 375 bagian rumit, dilengkapi dengan rotor dari emas murni yang bisa dikagumi dari balik kristal safir di bagian belakang. Tidak hanya kuat dan presisi, tapi juga memamerkan keindahan teknik melalui dekorasi Geneva stripes dan circular graining.
Strap kulit aligator hitam buatan tangan dari Santoni memberikan sentuhan akhir yang otentik, mengingatkan bahwa setiap elemen jam ini dibuat dengan penghormatan penuh pada tradisi kerajinan Italia dan Swiss.
Portugieser Tourbillon Rétrograde Chronograph bukanlah jam tangan untuk semua orang. Ia hadir untuk mereka yang mengerti nilai dari waktu dan keindahan mekanik — bagi kolektor sejati, atau pecinta horologi yang paham bahwa kemewahan sejati bukan hanya soal harga, tetapi tentang cerita, teknik, dan jiwa di balik sebuah karya. Sebuah grail piece sejati, yang akan menjadi pusaka lintas generasi.
