Perjalanan waktu Louis Vuitton yang disajikan dalam eksibisi Time Capsule yang megah di Senayan City Jakarta menyertakan seorang wanita dari kota Malang, bernama Lia Candrasari. Pameran ini menyajikan sejarah dan evolusi Louis Vuitton dalam rentang waktu 160 tahun, menampilkan berbagai memorabilia, peti-peti kebanggaan yang disebut dengan trunk (untuk menyimpan pakaian sampai tempat tidur), tas-tas iconic yang masuk dalam jajaran ‘must-have’, hingga ruang Magic Malle berisi sajian journal creative Louis Vuitton dalam karya video mapping.
Dari jajaran barang yang dipamerkan, terdapat satu Watch Trunk milik Lia Candrasari. Trunk dibuat khusus (custome made) sesuai pesanan Lia Candrasari pada tahun 2011, berisi 16 laci yang di dalamnya terdapat 6 compartment seukuran jam tangan. Pada sisi atas terdapat tempat khusus jam-jam bertenaga kinetic, dan pada bagian dasar trunk terdapat laci besar untuk menyimpan box-box jam tangan pilihan. Louis Vuitton perlu waktu dua tahun untuk menyelesaikan pesanan Lia ini. Untuk mengibarkan semangat Time Capsule ini, Louis Vuitton juga memajang Jewelry Trunk milik Lia Candrasari di window display Louis Vuitton di Plaza Senayan, dan Doll Trunk khusus Barbie milik Lia di Pop Up Store Louis Vuitton di Senayan City.
Lia Candrasari, kolektor yang sudah gandrung dengan serba-serbi Louis Vuitton sejak Marc Jacobs menjadi creative director Louis Vuitton. Bahkan Marc pernah memberikan note bertandatangan karena satu rancangan Marc yang dibeli Lia. Selain tiga trunk di atas, Lia juga memiliki dua trunk lagi: Malle Trunk yang ia jadikan meja tamu kecil di rumahnya, dan Wardrobe Trunk yang susunannya bisa berbentuk Menara Eiffel dengan payung Louis Vuitton di puncaknya.
Kalau digolongkan dalam collector’s tribe versi artsy.net, Lia tergolong dalam tribal The Aesthetes, kolektor yang menikmati visual pleasure, feeling & instinct driven, namun memiliki grand vision. Ketika ditanya apa yang ia petik dari eksibisi Time Capsule ini, ia mengatakan bahwa ia mendapatkan pengetahuan bagaimana menyajikan benda-benda seni ke publik, bagaimana menjaga suhu ruang agar stabil 22 derajat, bagaimana aturan main pembuatan caption dari setiap barang yang dipamerkan. Lia Candrasari memang sedang membangun LC Museum, berisikan semua barang-barang Louis Vuitton yang ia miliki.
Lia sendiri sosok yang senang adventure, ketika proses pameran Time Capsule ini berlangsung, Lia tengah sibuk mondar-mandir Samarinda – Kutai Barat, menelusuri jalan-jalan off-road, untuk sebuah program CSR. Pada satu kesempatan seremonial adat di kota Melak, Lia mengenakan baju tradisional Kutai Barat dilengkapi dengan tas rantai New Wave Chain hijau dari Louis Vuitton.