Di era streetwear yang semua serba kasual dan dress down adalah hal wajar sebagai dress up, penampilan dress up menjadi sesuatu yang langka dan anti mainstream. Dan ini adalah sesuatu yang kami sukai. Apalagi kalau sudah berbicara tentang jam tangan, terutama jam tangan analog yang memiliki nilai-nilai tradisi yang tinggi yang mungkin untuk kaum muda menganggap ini adalah hal kuno. Sekuno umur jam tangan Longines yang tahun ini berusia 190 tahun dan melahirkan generasi baru The Master Collection.
Master Collection generasi baru ini hadir dalam tiga varian sekaligus, yang khusus didedikasikan sebagai koleksi 190 Anniversary Longines. Ketiganya hadir berbasis jam tangan dressy (formal) dengan desain yang sangat sophisticated dan berkelas. Master Collection sendiri adalah jam tangan kebanggaan Longines yang sudah menjadi ikon karena memiliki desain yang selalu dipertahankan dari awal mula dibuat hampir dua abad yang lalu. Dan ini masih terlihat pada koleksi terbaru ini yang merupakan kombinasi dari desain klasik yang elegan dengan kesempurnaan bentuk jam tangan serta material yang digunakan, stainless steel, yellow gold dan rose gold 18 karat.
Jam tangan berukuran 40mm ini, terlihat sangat minimalis pada dial, hanya nomer indeks dan jarum jam, menit dan detik, sesuai mengikuti fungsi jam tangan ini. Dan seperti tipikal jam tangan buatan Swiss lainnya, yang selalu tunduk pada hal yang berbau warisan, ini juga terlihat pada logo vintage Longines yang tertulis di dial. Perbedaan ketiganya terlihat jelas dari warna material dial serta jarum yang digunakan. Crown dibuat tetap klasik tanpa pelindung, dengan strap anthracite alligator hitam yang kalau disentuh akan terasa sangat halus, yang secara keseluruhan memberikan tampilan klasik, elegan dan sophisticated. Jam tangan ini menggunakan movement Calibre L888.5 yang bekerja sendiri (self winding) secara mekanis dan mampu menyimpan tenaga hingga 72 jam.
Sesuai dengan edisinya, jam tangan ini hanya dibuat sebanyak 190 buah saja untuk masing-masing model.
Foto dok. Longines