Salah satu aspek excitement dari haute couture adalah kemampuannya membawa dunia untuk bermimpi, super fashion, super haute, berpakaian dengan the most impossible set of fabrics and ornamentation. Namun bagaimana jika Creative Director bernama Virginie Viard dari rumah mode Chanel, menggeser semua itu ke universe yang berbeda, ke universe yang realistis? Ia mengidekan bagaimana kalau haute couture dipakai untuk kegiatan sehari-hari, everyday life, berjalan-jalan di pagi hari, melangkah ke pasar bunga, walking the dog di tepian sungai, atau sekedar membunuh waktu day dreaming di jalan setapak. Ajakan yang cukup tough untuk diterapkan di Jakarta, Manila, apalagi Doha. Pada bagian awal koleksi, Virgine menghadirkan setelan-setelan tweed khas Chanel klasik, setelan ada yang paduan jaket rok dan paduan jaket pantalon, rancangan tampak sangat realistis, sampai-sampai bisa dibilang mirip sekali dengan sosok pakaian ready-to-wear. Jaket-jaket diciptakan rada longgar pada pinggul dan pipa lengan, efek yang memberi kesan gaya seorang senior lady. Yang cantik justru seri evening dress, ringan, transparan, berterbangan dihembus angin tepian sungai Seine.
Apakah ada yang ‘urgent’ dari Chanel?
Semua gaun dikerjakan dengan perfection sehingga dari koleksi ini semakin tersimpulkan bahwa Virgine Viard adalah seorang teknisi pakaian, yang mengerti mewujudkan pakaian dengan konstruksi yang benar dan berkualitas. Namun Virginie bukanlah seorang dreamer, ia hidup di alam realitas, ia membawa haute couture ke bawah sinar matahari yang tersenyum terang benderang. Tentu ini tidak sefrekuensi dengan kaum pengejar mimpi, yang ketika berpakaian ingin terbawa ke penampilan yang hampir tak satu pun orang bisa menyamai. Dari kondisi presentasi haute couture siang-siang di tepi sungai ini, muncullah pertanyaan krusial dari pemikiran kaum pemimpi, (juga dari sekian banyak protes tersopan dan tercadas di reel akun Instagram @chanelofficial pada unggahan koleksi haute couture fall 20023/2024), yang kira-kira kalau disimpulkan: ‘Sampai kapan Virginie Viard akan bertahan? Urgent Change!’