Yeti Topiah menghadirkan satu koleksi dengan desain yang menarik di ajang MUFFEST Surabaya, desainnya bertumpu pada karakter urban utilitarian, desain yang berbasis fungsi dan dikembangkan menjadi karya chic dan fashionable. Komposisi dan proporsi tetap terjaga sehingga setiap rancangan memberi efek tinggi, padahal Yeti bermain exaggeration di ukuran cargo pocket yang ia buat. Warna khaki yang abadi ia temukan dengan navy blue (tidak mudah membuat kombinasi ini menarik) dan tambahan bahan bermotif plaid warna baby blue. Perhatikan beberapa outer yag ia buat, berbasis tradisi trench coat namun dirombak menjadi semacam cape coat, dengan lapel asimetri panjang yang berguna untuk disampirkan menyilang leher, lapelnya sendiri diberi lining bahan plaid. Koleksi yang seru, tampak telah melalui pemikiran desain yang terencana dengan hasil akhir yang redam dan berkarakter humble, karakter yang disarankan untuk muslimah. Pilihan penutup kepala yang basic juga merupakan keputusan desain yang tepat, sehingga daya tarik fokus pada desain pakaian, bagian kepala dibuat elegan tanpa drama.
Berdaya Pakai Tinggi Sesuai Konsep Sustainable Fashion
Karena berbasis utilitarian, maka koleksi ini sangat berdaya pakai tinggi, sesuai dengan konsep sustainable yang digaungkan oleh penyelenggara. Konsep sustainable memang pas dengan rancangan-rancangan berdaya pakai tinggi seperti apa yang dilakukan Yeti, sehingga pakaian tidak mubazir. Yeti Topiah menyambut gembira atas diselenggarakannya ajang ini di Surabaya, ia mengatakan, “Penyelengaraan MUFFEST di Surabaya dengan konsep hybrid merupakan solusi terbaik di masa pandemi bagi pelaku bisnis modest/muslim fashion, terutama yang berada di daerah untuk tetap bisa branding dengan mengikuti fashion show dan ada wadah untuk jualan produk. Menjelang Ramadan adalah waktu yang tepat, karena biasanya ini puncak bisnis modest/muslim fashion. Mudah-mudahan dengan MUFFEST datang ke daerah-daerah akan memudahkan pelaku usaha untuk berjualan dan konsumen untuk berbelanja, tidak perlu harus jauh-jauh ke Jakarta. Sehingga bisa membangkitkan ekonomi daerah, khususnya sektor modest/muslim fashion.”
Harapan Khofifah Indar Parawansa
Penyelenggaraan MUFFEST tahun ini hadir di Kota Pahlawan, Surabaya, berlangsung pada tanggal 1 – 11 April 2021 di Pakuwon Mall. Dalam sambutan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan, “Dengan adanya vaksin, kegiatan ekonomi perlahan mulai meningkat. Sehingga tepat untuk memulai kegiatan ekonomi di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya. Pemerintah Jatim sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan ini dan berterima kasih kepada IFC dan Dyandra yang telah memprakarsai untuk memulai kembali menggerakkan ekonomi kreatif, khususnya bidang fashion. Kegiatan yang mendukung UKM sektor fashion muslim ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Jatim untuk memfasilitasi UKM. Kegiatan ini bukan hanya untuk masyarakat Jatim dengan ibukota Surabaya saja, karena ada 18 provinsi lainnya yang terkait erat dengan Jatim. Kami berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dengan cita-cita yang lebih besar, bukan hanya untuk Surabaya, tapi untuk daerah lainnya di Indonesia Bagian Timur. Dengan pertumbuhan ekonomi yang mulai meningkat, kami berharap di tahun-tahun berikutnya dapat bekerjasama untuk mendukung kegiatan MUFFEST.”
Muffest Surabaya Yang Interaktif
Selain kegiatan pameran dan fashion show, MUFFEST di Surabaya akan menghadirkan kegiatan interaktif dan inspiratif yaitu Seminar “The New Beginning Trend Fashion 2021/2022″ dengan narasumber Dina Midiani selaku Koordinator & Trend Expert, Taruna K. Kusmayadi selaku Team Riset dan Penulis, dan Sofie selaku Team Decoding yang dipersembahkan oleh KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF, talkshow tentang Zero Waste Fashion dan Hijab Creation bersama Aryani Widagdo, bincang tentang Bisnis Kebaya dengan Lenny Agustin, dan Styling Sarung bersama IFC Community, serta Live Shopping. “Memasuki tahun keenam penyelenggaraan, MUFFEST semakin memantapkan eksistensinya sebagai event fashion muslim terbesar dengan komitmen untuk terus berperan serta dalam upaya mempromosikan karya desainer tanah air dan menyukseskan tujuan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dan modest wear dunia,” ujar Branch Manager of Dyandra Promosindo, Agustien Dyah Ekawati dalam Konferensi Pers MUFFEST Surabaya 2021. Sementara National Chairman Indonesian Fashion Chamber, Ali Charisma menyampaikan, “Masa pandemi yang berkepanjangan dengan dampak besar sekali terhadap industri fashion, kami sadar bahwa kami perlu bergandeng tangan, bergerak bersama dengan menyesuaikan perubahan kondisi sekarang sehingga industri fashion di Indonesia mulai menggeliat lagi. MUFFEST ditargetkan untuk membangun industri fashion bukan hanya di ibukota Jakarta, tetapi juga daerah-daerah potensial lainnya, sehingga kami menjemput bola dengan menghadirkan MUFFEST di kota-kota besar di Indonesia. MUFFEST juga mengajak pelaku dan pengguna fashion untuk sadar dan memahami pentingnya sustainable fashion. Sesuai konsep sustainable, peserta MUFFEST kali ini tidak harus membuat koleksi baru, namun bisa memanfaatkan koleksi lama dengan syarat disesuaikan perkembangan tren terbaru supaya diterima oleh pasar secara luas.”
Foto: MUFFEST 2021