Karya terakhir Karl Lagerfeld untuk Fendi, berbasis kehalusan bahan silk foulard, sangat ringan dan tipis. Namun bukan berarti karakter halus ini dikembangkan menjadi lemah gemulai, no. Jalan pemikiran Karl yang mampu menyeberang kesana kemari, membawa kehalusan silk foulard ke bentuk desain yang formal berwibawa. Gaun-gaun bergaya 40s dengan kerah dan bahu yang tegas dibesut maksimal, kerah dibuat lebih tinggi dan lebih tajam, siluet bahu dilebihkan ke bentuk pagoda shoulder. Bentuk kerah ada yang muncul dari ilusi cutting, bentuk bahu pagoda ada yang muncul konstruktrif seolah-olah bisa dilepas terpisah.
Kehalusan Untuk Ketegaran
Kehalusan silk foulard dikawal juga dengan ketegaran bahan leather yang dipakai sebagai overcoat, juga bahan wol yang mampu menghangatkan tubuh di musim dingin. Piliha warna berkisar pada warna kehangatan kopi, kopi susu, coklat, dan letupannya di warna kuning mustard dan hijau turquoise. Baguette bag yang tahun ini kembali ‘naik daun’, dihadirkan dalam bentuk tas pinggang merah marun yang chic. Sentuhan Midas yang Karl berikan untuk koleksi fendi fall 2019 ini menunjukkan tingkat wearability yang tinggi.
Dedikasi Sampai Akhir
Karl Lagerfeld dikenal cukup lama bekerja di rumah mode Chanel (1983), namun sebenarnya Karl lebih lama bekerja untuk Fendi, sejak tahun 1965 hingga akhir hayatnya tiba. Silvia Venturini Fendi, partner Karl untuk label Fendi mengatakan: “Kolaborasi Karl Lagerfeld dan Fendi adalah love story paling panjang di dalam perjalanan fashion, love story yang akan terus menyentuh kehidupan kita sampai kapan pun. Saya berduka atas kepergian Karl dan sangat tersentuh dengan tanggung jawab dan dedikasi yang ia berikan sampai titik terakhir. Ketika kami saling berkabar beberapa hari sebelum show Fendi, ia fokus membicarakan tentang richness dan beauty dari presentasi Fendi. Inilah bukti karakter Karl yang sebenarnya. He shall be so missed.”
Foto: Courtesy of Fendi