Satu dekade berkarya dengan basis ilmu fashion dari ESMOD fashion school, membuat jenama Ria Miranda melenggang terang di arena bisnis modestwear. Karya-karya yang ia berikan selama ini memang terlihat hasil dari pemikiran orang yang sudah menuntut ilmu (ilmu fashion) dan memformulasikan idenya dengan benar, misalnya dari eksekusi color coordination, proporsi, komposisi, dan penggunaan fabric yang sesuai dengan desain (walau ini harus terus diasah). Hasil akhir rancangan juga stylish (Ria pernah menjadi fashion stylist di majalah Noor). Karakter Tawaduk (rendah hati) terpancarkan dengan desain yang mengutamakan wearability, tidak meninggi-ninggikan kepala, dan hampir tak pernah terlihat berurusan dengan warna-warna primer yang menyala seperti merah kuning biru. Koleksinya lebih sering menggunakan warna tersier dengan Hue warna ke arah white light, seperti warna beige, lavender, dan aneka warna pink.
Komunitas Humairah Yang Tawaduk
Warna pink paling sering dikibarkan Ria selama sedekade ini, ini seperti ‘mantra’ yang berhasil menarik hati para hijaber yang akhirnya berkumpul menjadi komunitas yang loyal. Ria Miranda memiliki pengikut Instagram lebih dari 808.000 orang, dengan partner perpanjangan tangan di berbagai kota di Indonesia, yang kalau mereka berkumpul mengenakan pakaian dengan range warna pink. Warna bersemu merah jambu yang bisa disapa dengan ‘Hey Humairah’. Dengan komunitas loyal seperti ini, Ria Miranda tentu mendapat dukungan seperti salah satunya dari Wardah. Elsa Maharani, Public Relations Manager Wardah mengatakan, “…sebagai salah satu brand ambassador dan sekaligus juga modest fashion designer kenamaan Indonesia, Wardah mendukung pagelaran tunggal selebrasi perjalanan 10 tahun RiaMiranda di kancah mode Indonesia dan terlibat sebagai Official Make Up Partner.”
Hijaber Artsy
Pada koleksi yang dipresentasikan kali ini, Ria memberikan rancangan-rancangan yang lebih artsy, bermain multi-layer, dengan aksen drapery, embroidery, dan detail smock. Aksen floral 3D yang sudah merebak pada bulan lalu di Bridal Week, muncul juga di kreasi Ria dalam bentuk gelembung mawar. Garis bahu dibuat bulat besar dan drop shoulder sebagai reaksi dari tren siluet oversize yang masih digemari. Hijab minimal khas Ria didesain dengan bagian belakang yang ditumpukan di atas pundak, ada juga hijab yang diberi hiasan cravat besar yang stylish di depan leher. Apa yang sudah dicapai dan dipersembahkan Ria ini bisa dijadikan acuan dan sumber pakaian bagi hijaber dan muslimah, karena selain rancangan yang berdasarkan ilmu, para hijaber juga terhindar dari label-label busana muslim influencer yang berdesain heboh, tanpa ilmu, yang mengenaskan secara visual dan kualitas. Wallahu alam bis-shawab…
Foto: Ria Miranda