Mewujudkan elemen tradisi Indonesia pada desain tidaklah harus selalu bernuansa etnik. Karena melestarikan tradisi juga tidak selalu harus dikomersialkan. Seperti yang diwujudkan di butik Cartier Plaza Indonesia, yang baru saja dibuka dari renovasi. Butik perhiasan dan jam tangan asal Prancis ini menyuntikan elemen kearifan lokal Indonesia seperti rotan dan ukiran relif (seperti yang ada pada Candi Borobudur) sebagai elemen interior.
Butik seluas 195 meter persegi yang berlokasi di lantai satu Plaza Indonesia ini, kini kental dengan nuansa tropis yang hangar. Warna coklat gurun terlihat mendominasi dengan kombinasi merah Cartier yang ikonik. Butik terbagi dalam beberapa ruangan, termasuk ruangan display produk wanita dan pria yang terpisah. Dimana keduanya juga memiliki interior yang berbeda. Untuk ruangan wanita, yang juga sebagai ruangan utama, warna krem dengan kombinasi emas menjadi sorotan utama. Di ruangan inilah terdapat ukiran relif di salah satu sisi dinding, dengan bentuk Panther Cartier yang berjalan pada latar belakang hutan tropis Indonesia.
Sementara untuk ruangan pria, interior maskulin diwakili dengan warna yang lebih gelap dengan hiburan digital pada salah sisi dinding dimana ditayangkan semua koleksi Cartier. Ini adalah display iconography pertama untuk butik Cartier di Asia Tenggara.
Butik Cartier dengan sentuhan kearifan lokal ini bukan hanya menaikan kelas produk lokal, tapi juga termasuk craftmanship dan sumber daya. Dimana ini sebenarnya dimiliki oleh produk lokal, tapi harus dengan kurasi yang ketat dan berstandar international.
Foto dok. Time International