Semakin digital merajalela, tampaknya semakin orang menjadi senang traveling, pelesiran, bepergian kesana kemari mencari alamat, lalu membagikan kebahagiaan mereka lewat content. Louis Vuitton sudah sejak tahun 1854 menjunjung tinggi ‘the art of travel’, menciptakan perlengkapan travel semudah dan setangguh mungkin untuk dipakai di segala medan oleh para raja-raja dan sultan. Sampai kini seni pelesiran atau ‘L’art du Voyage’, sudah berkembang lebih dari sekadar perlengkapan, Louis Vuitton lebih dalam menghadirkan buku-buku berspirit travel yang membuat imajinasi bepergian kemana-mana. Buku-buku ini diberi nama aktivasi serial Fashion Eye, berisi foto-foto eksplorasi berbagai kota-kota, kawasan-kawasan wisata, berbagai sudut negeri, dari kacamat fotografer-fotografer pilihan Louis Vuitton. Pekan ini Louis Vuitton meluncurkan lagi Fashion Eye series bersama dua fotografer, Miles Aldridge (Inggris) dan Coco Capitán (Spanyol). Coco mengeksplorasi jalur kereta api yang sangat legendaris, Trans-Siberian Railway, ia membidik berbagai objek di sepanjang perjalanan, sisi beku Siberia ia campurkan dengan warna-warna kultur setiap kawasan yang ia leati, dingin dan puitis. Fotografer Miles Aldridge mengeksplorasi Cordoba di Spanyol, kota yang relijius, kaya akan warisan budaya, Miles membidik sudut-sudut kota hingga kegiatan warga, Ia menemukan sisi-sisi elegan yang syahdu.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.