Setelah mengerahkan produksi 100.000 masker per minggu, pada tanggal 10 April lalu Louis Vuitton lanjut lagi bergerak dengan memanfaatkan headquater nya di Rue du Pont Neuf, Paris, sebagai tempat produksi pakaian ready-to-wear yang khusus dipersembahkan untuk para perawat yang melayani pasien yang terkena Covid-19. Para front liner ini bekerja di dalam jaringan hospital system ‘Assistance Publique – Hôpitaux de Paris’ (APHP). Rumah sakit rumah sakit tersebut adalah Hôpital Antoine-Béclère di Clamart, Hôpital Bicêtre di Kremlin-Bicêtre, Hôpital Paul-Brousse di Villejuif, Hôpital Ambroise-Paré di Boulogne-Billancourt, Hôpital Raymond-Poincaré di Garches, dan Hôpital Sainte-Périne di Paris’ 16th arrondissement. Louis Vuitton melibatkan 20 orang sukarelawan untuk memproduksi pakaian yang sebelumnya sudah mendapat approval bahan dan pola dari AP-HP. Sementara ini memang pakaian-pakaian dipotong dan secara manual di Pont Neuf, namun minggu depan rencananya pakaian bisa dikerjakan di rumah oleh para sukarelawan. Mulai besok, 14 April 2020, produksi pakaian akan dimantapkan dengan menggunakan mesin potong otomatis dengan harapan bisa meningkatkan jumlah produksi lebih cepat.
Louis Vuitton Hadang Covid-19
“Kami senang bisa membantu para pekerja profesional di bidang kesehatan. Kami tambahkan apa yang kami pahami tentang pembuatan pakaian lalu digabung dengan standar dari Hôpitaux de Paris. Saya ingin berterima kasih kepada para artisan di atelier kami yang telah sukarela berpartisipasi untuk gerakan ini. Mereka telah berani mengajukan lamaran untuk bergabung membantu kami.” Ujar Michael Burke, Louis Vuitton Chairman dan CEO, ketika ia mengunjungi workshop Louis Vuitton di Rue du Pont Neuf.
Foto: Louis Vuitton