Kemana masa-masa kejayaan Emilio Pucci? Jenama yang dulu tenar dengan motif print bergaya art nouveau ini seperti tertelan dengan kibasan jenama-jenama fashion seperti Etro, Roberto Cavalli, DVF, yang juga melesat dengan signature motif print. Di tahun 2008 sampai 2015, Emilio pernah dipimpin oleh Peter Dundas, ketika itu Pucci kembali melesat di arena fashion, Dundas menghidupkan lagi motif-motif Pucci tidak hanya sebatas corak art nouveau, tapi juga sampai ke corak tie-dye. Musim fashion fall 2021 kali ini tim Emilio Pucci tampil lagi dengan koleksi terbaru, terinspirasi dari karya awal Pucci yaitu sepotong ski suit yang dipasangkan dengan berbagai kenyataan fashion, elemen-elemen desain pakaian yang akrab sehari-hari. Ada yang dipasangkan dengan coat panjang menyapu lantai berwarna oranye muda, kesannya tampak futuristic tapi masih realistis. Ski suit yang dipasangkan dengan pencil skirt, sangat keren, sesuatu yang imajinatif tetapi juga realistis. Ski suit dengan bomber jacket, dengan bodysuit, dengan hot pants dan blouse, sangat seru untuk menghadapi musim dingin. Motif-motifnya sendiri berwarna lembut di keluarga warna pastel.
Syahmedi Dean
Bermula menjadi seorang jurnalis fashion, membuat Syahmedi Dean senang bercerita tentang fashion lewat tulisan. Ia juga merupakan seorang pengamat fashion yang setiap tahun selalu hadir di gelaran fashion week dunia, mulai Milan, Paris, hingga London. Pernah menjadi top editor di majalah fashion ternama seperti Harper’s Bazaar Indonesia, dan majalah Dewi, kini sebagai Co-Founder dan Editorial Director di Luxina.
previous post