Setelah mengambil palet warna dari meja marmer pengolahan dan proses patina sepatu yang melekat berbagai warna pada koleksi Berluti sebelumnya di fall/ winter 2019/ 2020, Kris Van Assche memecah warna-warna tersebut menjadi DNA warna Berluti. Dan warna-warna tersebut ditampilkan pada koleksi spring/ summer 2020 lebih solid dan tegas, kemarin di Paris 21 Juni 2019.
Hitam, hijau toska, ungu, oranye, merah wine, kuning mustard, abu-abu, coklat dan biru cyan ditampilkan bergantian dan random dalam koleksi ini. Ini menunjukan betapa Berluti sebenarnya memiliki warna yang begitu variatif dan menyenangkan. Warna-warna ini ditampilkan dalam bentuk stelan total look satu warna dengan kombinasi hitam atau coklat pada tas, sepatu dan jaket.
Nafas tailoring yang dihembuskan begitu kuat, karena ini adalah Berluti yang sebenarnya. Tapi Van Assche menyuntikannya dengan celana jogger hybrid yang memakai sepatu lace-ups berpotongan pointy. Mix and match antara tailoring dan sporty dengan porsi tailoring yang lebih besar. Unsur sporty hanya muncul pada sneakers, tas ransel dan fanny pack.
Stelan jas dibuat dengan konstruksi yang tajam pada bagian bahu dan pinggang. Dipadankan dengan varian celana tappered, celana longgar dan celana pendek. Sangat variatif. Jaket bomber, trench coat dan over coat menjadi outerwear esensial dengan warna yang sama. Kemeja dengan motif abstrak (dari meja marmer) dibuat dalam berbagai warna muncul sesekali diantara warna-warna polos ini yang membuatnya lebih dinamis.
Material didominasi dengan kulit dengan kombinasi wool, sutra, suede dan rajut. Kulit dibuat bertekstur dengan memberikan motif embos tulisan tangan khas Berluti. Yang juga ada pada jaket dan tas. Material ini membuat koleksi terlihat mahal dan matang.
Koleksi musim kedua Kris Van Assche untuk Berluti ini terlihat semakin matang tapi tetap dengan kekuatannya, tailoring, yang untungnya juga merupakan DNA Berluti. Dengan menghadirkan berbagai warna yang dinamis dan indah ini, bisa dikatakan ia beradaptasi dengan kuat pada brand ini dan meninggalkan identitasnya di rumah mode terdahulu, yang didominasi warna hitam. Kris berusaha membuat koleksi yang dewasa, sesuai dengan target pasar Berluti, tapi dengan suntikan kekinian yang modern dam relevan.