ArtMoments Jakarta 2024 kembali hadir memperkaya minat para penggemar seni dan kolektor di Grand Ballroom Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel. Acara ini diselenggarakan dari tanggal 9 hingga 11 Agustus 2024, dengan preview khusus undangan VIP pada tanggal 9 Agustus. Tema tahun ini adalah “Renewal,” sebuah konsep yang sangat terkait dengan kehidupan manusia, mencakup pertumbuhan pribadi, transformasi sosial, pembaruan budaya, kemajuan teknologi, dan keberlanjutan lingkungan. ArtMoments Jakarta 2024 akan menampilkan galeri-galeri terkemuka nasional dan internasional dengan beragam karya seni modern, kontemporer, dan new media art. Dilengkapi dengan tur seni yang telah dikurasi serta berbagai acara pendukung, pameran ini juga akan menghadirkan serangkaian diskusi menarik dari para ahli yang membahas topik-topik seperti “The Challenge of Media Art Ownership,” “Art Repartition & Preservation,” “The Joy and Risk of Art Collection,” dan “RENEWAL: Seni Hari Ini dan Masa Depan” guna menciptakan banyak peluang dan networking. Selain itu, akan ada lelang amal bekerja sama dengan S. Sudjojono Center.
Tarian Heri Dono Pembuka ArtMoments Jakarta 2024
Acara akan dibuka dengan tarian oleh Heri Dono, seniman Indonesia pertama yang menembus kancah seni global pada awal tahun ’90-an. Ia akan menampilkan interpretasi visual puisi kritik tajam terhadap pemerintahan Orde Baru. “Kami sangat senang membawa kembali ArtMoments Jakarta di jantung kota, menghadirkan platform dinamis dan mendalam bagi para galeri seni dan seniman untuk mengeksplorasi tema ‘Renewal’ yang multidimensional,” kata Dr. Sendy Widjaja, Co-Founder dan Fair Director. “Acara ini dirancang untuk menginspirasi, menantang, dan merayakan segala bentuk pembaruan, menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang transformasi dan pertumbuhan di ranah pribadi, sosial, dan lingkungan,” jelas Sudjud menambahkan.
Ajakan pembaruan artistik dan inovasi
Tema Renewal mendorong seniman dan galeri untuk mengeksplorasi lima aspek pembaruan: pembaruan pribadi yang mengeksplorasi kisah transformasi individu, pembaruan sosial yang merangsang perubahan kolektif dan peremajaan budaya, pembaruan lingkungan yang menekankan pada keberlanjutan dan pelestarian, pembaruan artistik yang mendalami inovasi dalam seni, dan pembaruan teknologi yang memperkenalkan pengalaman baru dalam membentuk persepsi dan estetika seni. Tema komprehensif ini mengundang eksplorasi tentang bagaimana pembaharuan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan seni. Sejalan dengan tema “Renewal” dan prinsip keberlanjutan lingkungan, ArtMoments secara bertahap mengembangkan dirinya menjadi pameran seni yang ramah lingkungan. Proses ini melibatkan strategi jangka pendek seperti penggunaan bahan beremisi rendah dan rencana jangka panjang untuk desain stan yang sustain. Kami juga mendorong partisipasi seluruh komunitas seni dalam menggunakan bahan berkarbon rendah serta menunjukkan perubahan lingkungan yang signifikan dengan mendorong setiap individu untuk melaporkan emisi, menetapkan tujuan, membentuk tim hijau, dan mematuhi komitmen untuk mencapai kemajuan lingkungan yang substansial. “Sebagai wujud komitmen kami dalam menggalakkan bursa seni yang ramah lingkungan, kami menggunakan panel daur ulang untuk mengurangi penggunaan kayu sehingga berdampak pada deforestasi. Selain itu, kami juga memanfaatkan lampu LED yang mampu menghemat ribuan watt. Hanya dari dua komponen ini saja, kami bisa mengurangi emisi karbon secara signifikan,” kata Sendy.
Pameran Tunggal Pertama Aboudia di Asia Tenggara, dipersembahkan oleh Ethan Cohen Gallery
ArtMoments Jakarta dengan senang hati menjadi tuan rumah pameran tunggal pertama seniman Amerika-Pantai Gading yang terkenal, Aboudia, di Asia Tenggara. Acara ini menandai tonggak penting dalam kancah seni global, membawa karya Abdoulaye Diarrassouba (yang dikenal sebagai Aboudia) seorang seniman kontemporer terkemuka yang tinggal di Brooklyn, New York, dan Abidjan, Pantai Gading, kepada audiens baru. Lahir pada 21 Oktober 1983, di Abidjan, Aboudia terkenal berkat lukisannya yang dinamis dan ekspresif yang memadukan estetika seni jalanan dengan pengaruh seni tradisional Afrika. Karya Aboudia menangkap energi dan kompleksitas kehidupan perkotaan Afrika melalui kanvas berskala besar yang bercirikan warna-warna berani, garis-garis ingar-bingar, dan figur yang padat. Gayanya yang mentah dan kasar, mengingatkan kita pada seni jalanan yang sesuai dengan pengalaman pribadi dan pengamatan masyarakat Afrika kontemporer.
Galeri Ethan Cohen akan membawa Aboudia untuk pertama kalinya ke Jakarta. Ethan Cohen Gallery telah mewakili seniman-seniman baru maupun terkenal secara internasional selama lebih dari tiga puluh tahun, banyak di antaranya telah menjadi nama-nama besar di dunia seni. Galeri yang dikenal dengan pendekatan inovatif ini melayani seniman dan klien melalui pameran seni global, proyek kuratorial dengan institusi-institusi ternama, dan acara budaya yang berpengaruh. Dengan lokasi di Chelsea, New York City, dan The Kube Art Center di Beacon, New York, galeri ini didirikan pada tahun 1987 sebagai Art Waves/Ethan Cohen di SoHo, yang mengawali seni kontemporer Tiongkok di Amerika Serikat.