Datang jauh dari Jepang, dari dataran tinggi di Prefektur Nagano, rumah dari kuliner legendaris di Jepang, Tuan Hidemaro Hodaka bergabung dengan InterContinental Jakarta Pondok Indah sebagai Japanese Chef. Hodaka-san mengantongi lebih dari setengah abad pengalaman memasak di sejumlah dapur restoran Jepang autentik. Hodaka-san pertama kali datang di Indonesia pada akhir 1970-an setelah mematangkan kemampuan di bawah arahan guru memasaknya di kampung halamannya yang berbukit-bukit di Nagano. Memasak dengan metode teppanyaki orisinal menjadi keahlian utama koki yang pendiam namun ramah ini. Tepanyaki memiliki sejarah yang kaya, ia telah menjadi salah satu metode masak paling terkenal dalam kuliner Jepang. Teppanyaki, seperti yang kita kenal saat ini, merupakan cara memasak a la Jepang yang mendapatkan pengaruh Barat. Pertama kali dikenalkan oleh Misono yang membuka gerainya di Kobe pada 1945, restoran ini dipercaya merupakan restoran pertama di Negeri Sakura yang menyajikan hidangan dengan sentuhan Barat yang dimasak di wajan teppan datar di hadapan para tamu. Cara memasak koki yang penuh manuver sekaligus menjadi hiburan tersendiri bagi para tamu restoran tersebut. Metode memasak yang unik tersebut menjadi salah satu favorit para tamu asing di Jepang pada saat itu.
Keahlian memasak dari kampung halaman di Nagano yang dibawa ke Jakarta Selatan
Keahlian memasak teppanyaki yang dikuasai Hodaka-san selama puluhan tahun tersebut akan ditunjukkan di Shio, restoran khas Jepang di InterContinental Jakarta Pondok Indah. Sebagai koki yang berpengalaman, Hodaka-san lebih fokus mempertahankan teknik memasak teppanyaki tradisional yang dikembangkan di daerah pedesaan Jepang lebih dari 200 tahun silam. “Gaya teppanyaki saya tanpa disertai atraksi. Gaya teppanyaki orisinal ini lebih fokus pada cita rasa yang autentik,” kata koki andal tersebut. Hodaka-san memulai karirnya di restoran pada 1971 ketika dia bergabung dengan sebuah restoran yang populer di Jepang kala itu. Pada 1974, dia masuk Itsuki Restaurant di Tokyo sebagai anak magang dan belajar banyak mengenai teppanyaki. Hodaka-san datang ke Jakarta pada 1979 dan kemudian mematangkan keahlian memasak teppanyaki di sejumlah restoran Jepang ternama di ibu kota.
Hodaka-san dan bahan-bahan segar terbaik di atas wajan teppanyaki
Hodaka-san hanya menggunakan bahan segar terbaik untuk dimasak di wajan teppanyaki miliknya. Bersama tim kuliner hotel, Hodaka-san akan berusaha keras untuk menghadirkan pengalaman bersantap teppanyaki yang berkesan bagi para tamu. Beberapa hidangan teppanyaki khas Hodaka-san meliputi teppanyaki omakase, yakni sajian yang tidak tertera di menu namun dimasak berdasarkan bahan-bahan yang paling menonjol hari itu. Menu omakase ini akan disajikan dengan saus teppanyaki rumahan buatan Chef Hodaka yang diracik menggunakan resep rahasia miliknya. Selain teppanyaki, Hodaka-san juga merupakan ahli dalam memasak hidangan khas Nagani lainnya, yaitu mi soba. Di Shio, salah satu kreasinya yang tak boleh dilewatkan adalah Zaru Soba dengan Tempura Jamur atau Gyu Niku Soba yang disajikan dengan daging sapi Australia berkualitas.