Koleksi terbaru Chanel, spring/summer 2023, inspirasinya datang dari film klasik ‘Last Year at Marienbad’, film hitam putih buatan tahun 1961, yang bercerita tentang seorang pria yang mendekati seorang wanita, dan mengatakan bahwa mereka pernah pacaran, dan si wanita bersikeras bahwa mereka belum kenal, sip ria pun membuktikan kemesraan-kemesraan apa saja yang telah mereka lakukan. Plot film pun berlompatan ke masa lalu, masa depan, masa lalu, bagai deretan lompatan-lompatan masa untuk mencari kenyataan dan membuktikan kemesraan. Virginie Viard, menginterpretasikan film ini, menjadikannya sederet rancangan yang lembut, lebih lembut dari pada rancangan-rancangan yang pernah ia buat untuk rumah mode Chanel sebelumnya. Warna putih mendominasi, dalam rancangan seperti jumpsuit double breasted yang klasik dihiasi aksesori khas Chanel seperti chain belt, gelang-gelang dan kalung berleontin kecil, chic dan laidback. Seri jumpsuit di koleksi ini memang yang paling menarik. Coatdress mini bersaku ganda, diikat ketat dengan belt di pinggang. Beberapa gaun putih lain dibuat sederhana saja, plus hiasan aksesori rantai-rantaian Chanel. Gaun-gaun hitam tampil serba mini, dari bahan tweed hingga bahan yang transparan, didesain tanpa tendensi apa-apa kecuali semangat untuk meraih sikap elegan dan kenyamanan. Di antara semua rancangan tentu ada satu yang ‘gubrak’, in a gorgeous way, satu sweater pendek one shoulder yang desainnya dikembangkan dari cardigan Chanel yang ikonik, sweater hitam ini dikenakan dengan rok keemasan selutut.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.