Liverpool dan adidas resmi rujuk bersatu setelah lebih dari satu dekade berpisah. Mulai musim 2025/2026, The Reds akan mengenakan kostum dari adidas dan ini menandai era baru dalam perjalanan fashion sepak bola mereka. Bukan pertama kalinya kedua nama besar ini berkolaborasi, sejak periode 1985-1996 dan 2006-2012 adidas telah memberikan sentuhan khasnya pada seragam ikonik Liverpool. Dengan sejarah panjang dan reputasi solid di dunia sportswear, langkah ini terasa seperti reuni yang memang sudah ditunggu-tunggu.
Kembalinya adidas ke Anfield bukan sekadar soal jersey di lapangan, melainkan tentang estetika sepak bola yang bisa menjadi bagian dari gaya hidup. Selain seragam pertandingan, adidas akan merancang pakaian latihan dan koleksi lifestyle untuk seluruh tim, termasuk skuad wanita dan akademi. Mengingat tren athleisure yang semakin mendominasi, kerja sama ini bisa membuka peluang bagi koleksi yang relevan pula untuk streetwear. CEO adidas, Bjørn Gulden memberi sinyal bahwa koleksi yang mendatang akan membawa elemen klasik dari era sebelumnya, tetapi dengan sentuhan yang lebih kontemporer. Melihat tren jersey retro yang semakin populer, besar kemungkinan adidas akan bermain dengan desain sejarah Liverpool sekaligus membawa sesuatu yang fresh ke dalam lineup mereka.
Liverpool saat ini berada di puncak performa mereka, dan kolaborasi ini dapat menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan kembali identitas visual mereka dengan perspektif baru. Dengan sederet nama besar di skuad yang sudah terikat dengan adidas, sebut saja Mohamed Salah, Trent Alexander-Arnold, dan Alexis Mac Allister, kolaborasi ini memiliki potensi besar untuk mendominasi lapangan dan jersey menjadi tren fashion tahun ini.