Di antara gegap gempita kesibukan alam lifestyle, tidak banyak yang tau kalau secarik jenama Sejauh Mata Memandang (SMM) sedang sibuk merimbunkan hutan bersama dengan Yayasan HAkA dan Forum Konservasi Leuser di Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur, di propinsi paling barat Indonesia. SMM menginisiasi program restorasi hutan ini dan perkembangannya yang hingga awal tahun 2023 ini telah berhasil merestorasi area hutan seluas 20 hektar, setara dengan sekitar 8.000 pohon. “Inisiatif ini merupakan bentuk kolaborasi kami dengan para Sahabat Sejauh yang telah membeli produk kami, dengan menyumbangkan sebagian dari hasil pembelian mereka untuk program restorasi hutan.” Ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang (SMM). Berkenaan dengan hal ini SMM meluncurkan koleksi terbaru bertajuk “RIMBA” yang merupakan sebuah ekspresi dari komitmen SMM dalam upaya menjaga dan melestarikan alam terutama hutan serta berbagai makhluk yang hidup di dalamnya. “Sejalan dengan ini, SMM juga turut berpartisipasi pada program restorasi hutan di Kawasan Ekosistem Leuser yang sudah berjalan sejak akhir tahun 2020.” Ujar Chitra lagi.
Koleksi “RIMBA’ diluncurkan secara eksklusif pada tanggal 10 Agustus 2023, bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nusantara, terdiri dari produk-produkfavorit Sahabat Sejauh, seperti scarf, outer, baju Padma, baju panjang, dan baju Chandra untuk wanita, hingga kemeja lengan pendek untuk pria. Pakaian-pakaian kasual yang lembut nyaman dengan pilihan warna bernuansa warna hitam, off white serta hijau botol, yang mekspresikan betapa segarnya hutan. Koleksi ini terinspirasi dari Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur sebagai tempat terakhir di dunia bagi empat spesies yang terancam punah untuk dapat hidup berdampingan di alam liar, yaitu gajah Sumatera, badak Sumatera, harimau Sumatera, dan orangutan Sumatera. Menurut data dari McKinsey & Co., industri fesyen dunia turut menyumbang persentase kasar sejumlah 4% dari keseluruhan emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. SMM menanggapi hal ini dengan secara konsisten menorehkan karya busana yang bertanggung jawab bagi lingkungan, termasuk koleksi “Rimba”.
“Sudah banyak dari kita yang sadar akan ancaman kepunahan yang dihadapi oleh beberapa spesies makhluk hidup khas Indonesia. Namun banyak pula yang belum memahami tindakan apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk turut andil dalam konservasi hutan tempat bernaungnya flora dan fauna yang terancam, contohnya ekosistem di Leuser. Untuk itu, Sejauh Mata Memandang mengambil inisiatif pelestarian dengan cara yang sederhana dan lebih dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Melalui koleksi “Rimba”, kami berharap kesadaran dan partisipasi Sahabat Sejauh dalam mendukung upaya penting ini dapat meningkat.” Ujar Chitra pada siaran pers.
Pada koleksi “Rimba”, SMM menjalin kerjasama dengan pengusaha rumahan printing tekstil di Bali yang menerapkan proses produksi bertanggung jawab. Menggunakan pewarna buatan bersertifikat OEKO-TEX®️ STANDARD 100 yang telah teruji aman untuk kulit anak-anak maupun yang memiliki kulit sensitif dan proses produksi ini dapat menghemat air serta tidak mencemari lingkungan. Sebagai bentuk komitmen dalam menerapkan sirkularitas, SMM tetap menggunakan kain serat TENCEL™️ yang tak hanya diproses secara bertanggung jawab dan dapat terurai kembali ke alam (biodegradable) di masa akhir pakainya, tetapi juga dinilai lembut dan memberikan rasa nyaman saat dipakai. Pilihan bahan ini dirasa cocok dengan iklim tropis Indonesia terlebih dengan adanya fenomena gelombang panas yang kerap melanda saat ini. Sahabat Sejauh dapat membeli koleksi “Rimba” secara eksklusif dan terbatas di Dia.Lo.Gue Shop Kemang dan webstore www.sejauh.com mulai tanggal 10 Agustus 2023.
Pada kesempatan yang sama, SMM turut memaparkan ringkasan Laporan Dampak (Impact Report) yang berisi informasi tentang perjalanan, pencapaian, serta dampak positif yang berhasil ditorehkan selama hampir sembilan tahun terakhir dalam berkarya yang disusun oleh KEM (Koalisi Ekonomi Membumi). “Sejauh Mata Memandang mengutamakan dua nafas penting dalam berkarya, yaitu alam dan budaya yang secara rinci dapat ditemukan dalamLaporan Dampak tersebut. Melalui Laporan Dampak ini, kami ingin berbagi cerita secara lebih transparan melalui konsistensi kami selama 9 tahun berkarya dan berusaha memberikan dampak yang lebih bertanggung jawab terhadap alam dan manusia, meski masih jauh dari sempurna. Semoga upaya ini dapat menginspirasi pihak-pihak lain,” tutup Chitra mengemukakan harapannya.
Tentang Sejauh Mata Memandang
Hasil karya Sejauh Mata Memandang adalah hasil karya tangan yang sarat cerita tentang Indonesia. Didirikan oleh Chitra Subyakto di akhir tahun 2014, Sejauh Mata Memandang (SMM) adalah label tekstil yang mengusung konsep slow dan circular fashion dan terinspirasi kekayaan alam dan budaya Indonesia. SMM ingin menjadi agen perubahan dan berusaha membuat produk yang lebih bertanggung jawab, dan tetap indah serta dapat dipakai sehari-hari sepanjang tahun. Dalam produksinya, SMM menggunakan bahan-bahan seperti katun, linen, dan Tencel serta tekstil daur ulang yang terbuat dari limbah pra-konsumsi dan pasca-konsumsi yang diproses menjadi bahan baru. SMM juga terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dan bekerja sama dengan para artisan dan perajin di berbagai tempat di Indonesia, antara lain Jawa, Sumatera, Bali, Sumba, dan lain-lain. Produk Sejauh Mata Memandang meliputi kain, aksesoris, dan pakaian siap pakai untuk wanita, pria, dan anak-anak, serta produk home and living, dan dapat ditemui di butik- butik ternama Indonesia serta toko-toko online dan laman www.sejauh.com.