Wewangian tidak hanya menggugah indera penciuman, melainkan menjadi medium ekspresi atas kepribadian, dan mengartikulasikan gaya hidup pemakainya. Oleh karena itu, banyak brand parfum, termasuk local brand, hadir dan berlomba memberikan pengalaman sensorial yang lebih esensial, salah satunya Oaken Lab yang diluncurkan pada tahun 2018. Dikenal sebagai artisan perfumery brand berbasis di Indonesia, Oaken Lab fokus pada pengembangan produk scents, grooming, dan body care. Oaken Lab yang diinisiasi oleh pasangan Cynthia Wirjono dan Chris Kerrigan, menjadi artisan perfumery brand penting dalam industri scent di Indonesia, berkat produk wewangian dengan unique scents yang dapat menarasikan sebuah cerita dan menggugah pengalaman personal penggunanya. Salah satu yang membuat wewangian Oaken Lab partikular adalah kandungan high-end ingredients di dalamnya. Kurasi material berkualitas tinggi dan prosesi racikan artisanal dalam pembuatannya, menjadikan esensi wewangian Oaken Lab menjadi distingtif. Chris Kerrigan teliti melakukan riset dalam mencari sumber untuk ekstrak natural dan juga aroma molecules dari dalam dan luar negeri, untuk kemudian digunakannya dalam meracik wewangian untuk kemudian melahirkan produk fragrance dan body care. Beberapa di antaranya adalah saripati mawar dan kulit massoia. Selain itu, Oaken Lab juga menggunakan kemasan plastik yang 100% dapat didaur ulang dan menerapkan sistem refill untuk pembelian selanjutnya.
Pendekatan tersebut diimplementasikan ke dalam berbagai produk wewangian, body care dan juga room scents. Di antaranya adalah parfum, sabun mandi, shampoo, sabun untuk bercukur, Reed diffuser, Candles, dan produk wewangian lainnya. Tidak heran bila sensori wewangian Oaken Lab dapat dengan mudah ditemukan di berbagai concept store, hingga boutique hotel ternama. Selain di Indonesia, produk Oaken Lab juga sudah dipasarkan ke beberapa negara, di antaranya Amerika, Canada, Inggris, Slovenia, Australia, Singapura, Jepang, dan Korea. Salah satu destinasi online all things fragrance, Fragrantica yang berbasis di Amerika, juga menempatkan Oaken Lab sebagai niche artisan perfume brand Indonesia pertama di situs mereka. Tahun 2022 lalu, Oaken Lab membuka flagship store pertamanya di kawasan Pererenan, Bali, yang menghadirkan pengalaman sensorial Oaken Lab seutuhnya. “Kami percaya pada kekuatan transformatif scents dan produk personal care yang dapat mengelevasi kehidupan sehari-hari. We create these scents to tell stories of our own travels and shared experiences of the roads less travelled, ucap Cynthia dan Chris tentang konsep toko pertama Oaken Lab tersebut. Pada tahun ini, Oaken Lab juga membuka pop up store di Indonesia Design District, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dan terbaru di Ashta District 8, di kawasan sentra bisnis distrik Jakarta Selatan.
Oaken Lab X Somethings To Keep
Untuk merayakan pembukaan Pop-up terbarunya tersebut, Christopher Kerrigan, Co-founder Oaken Lab berkolaborasi dengan Varsam Kurnia, Illustrator dari Somethings to Keep. Kolaborasi ini memperkenalkan tiga aroma baru dari koleksi parfum Oaken Lab yang mengeksplorasi bahasa simbolis floriografi melalui triptych parfum padat yang dibuat elegan dengan desain packaging unik dari Somethings to Keep. Kolaborasi ini juga menjadi momen tepat untuk merayakan musim liburan yang semakin dekat.
Tiga aroma baru Oaken Lab
Rose: Aroma yang segar dengan keanggunan surgawi. Aroma ini menimbulkan sensasi mawar dengan keanggunan surgawi. Untuk meracik aroma tersebut Oaken Lab melakukan perjalanan untuk memanen saripati mawar raksasa yang siluetnya merupakan syair bintang, gambaran kosmos yang ada di dalamnya. Selain dari bunga mawar, bahan atau aroma lain yang terkandung dari aroma ini yaitu Bergamot, Orris, Violet, Kemenyan, Cedar Atlas, Cashmeran, Benzoin.
Hyacinth: Sebuah syair hangat yang diterangi cahaya bulan untuk kecantikan dan gairah yang bersahaja. Aroma ini diracik dari eceng gondok yang Oaken Lab tanam dengan keanggunan halus dan tumbuh subur sebagai perwujudan harum dari kefasihan cinta yang tersirat. Berpadu dengan pelukan hangat aroma dari massoia, aromanya dapat mengungkapkan narasi gairah yang bersahaja. Selain dari Hyacinth dan Kulit Massoia, bahan atau aroma lain yang terkandung dari aroma ini yaitu Neroli, Batang Hijau, Lumut Pohon, dan Akar Wangi.
Poppy: Pelukan manis yang memabukkan dari sebuah mantra. Aroma yang berasal dari macam-macam wangi yaitu Poppy, Iris, Madu, Dupa, Kemenyan, Cendana, Labdanum, Oud Accord ini seperti untaian manik-manik yang terjalin dan memunculkan perjalanan transenden ke kedalaman mantra bunga poppy yang penuh teka-teki.
Tentang OAKEN LAB
Oaken Lab memulai pengembangan produknya dari “laboratorium” rumah milik pasangan Cynthia Wirjono dan Chris Kerrigan. Sejak awal, brand ini fokus meracik high-end ingredients untuk produk-produk fragrance, body care dan juga room scents. Pasangan ini fokus mengeksplorasi sensori wewangian berdasarkan pengalaman personal dan juga pengalaman traveling mereka melalui perjalanan yang jarang dilalui banyak orang. Minyak esensial dan senyawa wewangian dikurasi, kemudian diracik, untuk menghasilkan produk-produk personal care dengan wewangian distingtif khas Oaken Lab. Duo di balik Oaken Lab percaya bahwa wewangian yang istimewa dapat mengelevasi nilai kehidupan sehari-hari. Kepercayaan ini pula yang membawa kreasi laboratorium di rumah pribadi mereka, untuk kemudian menjelajah butik dan hotel di berbagai penjuru dunia. Kini, Oaken Lab memiliki flagship store di Pererenan, Bali, dan pop up store di PIK 2 dan terbaru, di Ashta District 8, Jakarta.